snoezzelen terapi

Snoezzelen adalah konsep  terapi yang dikembangkan di Belanda sekitar tahun 1970 di Hartenberg Institute oleh Jan Hulsegge dan Ad Verhuel. Terapi ini menawarkan konsep ‘lingkungan’ yang salah satunya dapat memberikan efek tenang (relaksasi) pada individu yang dikenakan perlakuan terapi tersebut.  Snoezelen merupakan sebuah mekanisme terapi yang erat kaitannya dengan sistem multisensory yang memengaruhi susunan sistem saraf pusat. Terapi ini mengedepankan pemberian stimulus yang proporsional (cukup, tidak kurang, tidak lebih atau dengan kata lain takarannya dibuat pas) pada sistem sensori primer dan sistem sensori sekunder manusia.

Sistem sensori primer terdiri dari mata (penglihatan), telinga (pendengaran), hidung (penciuman), lidah (pengecap atau perasa), dan yang terakhir adalah sensor peraba yaitu, kulit kita. Dua sistem sensori yang tersisa (sekunder) adalah vestibular (keseimbangan) dan yang terakhir, proprioseptif yang adalah kesadaran diri akan lingkungan.

Snoezelen sendiri adalah istilah yang berasal dari kata snoeffelen yang artinya mencium aroma dan dozalen yang artinya tidur sejenak, relaksasi. Snoezelen memberikan perlakuan dengan setting lingkungan yang dapat ‘mengembangkan’ aktivitas multisensoris kita dengan cara menenangkan (relaksasi) diri. Untuk itu dibutuhkan ruangan relaksasi yaitu ‘snoezzelen room’

Contoh terapi atau perlakuan yang bisa dilakukan dengan dasar Snozelen.

Modalitas Sensor Visual

Sensor terang dan gelap, sudut atau bentuk akan memberikan sejumlah stimulus pada individu. Kita bisa menggunakan warna / pencahayaan di sebuah ruangan. Dasar pemberiannya bisa mengikuti kaidah warna hangat (warm) dan warna dingin (cool). Merah, kuning, oranye bisa memberikan efek stimulus yang meningkatkan semangat dan memberi rasa hangat. Sebaliknya biru, hijau dan warna spektrum lembut lainnya dapat memberi efek menurunkan denyut jantung, tekanan darah, serta relaksasi dan membawa pada efek meditasi. Warna atau pencahayaan di sebuah ruangan akan menentukan hasil respon yang sesuai dengan yang diinginkan.

Modalitas Sensor Penciuman

Sebuah ruangan dapat kita setting sedemikian rupa dengan menggunakan aromatherapy yang membangun kondisi relaksasi, positif, dan energi-energi baik lain dari stimulus yang satu ini. Sebagai contoh kita menggunakan lilin atau minyak esensial yang menebarkan aroma peppermint dan chamomile yang membawa efek relaksasi tubuh.

Modalitas Sensor Pendengaran

Musik merupakan rangsangan pendengaran yang sangat efektif. Memberi stimulus musik-musik bernuansa halus, easy listening bisa memberikan efek relaksasi pada tubuh. Sebaliknya untuk memberikan stimulus dinamis, kuat, semangat, setting musik bergenre riang, mars, dan nge-beat disarankan pada Snoezelen.

Modalitas sensor sentuhan/peraba/taktil

Permukaan sesuatu menjadi pemicu timbulnya respon atas rangsangan tertentu. Baik permukaan kasar, lembut, kering , atau basah, dan sebagainya memunculkan respon yang berbeda. Terkait relaksasi, kain dengan tekstur lembut dan tidak panas untuk alas duduk atau istirahat dapat membantu kita sedikit lebih tenang

Snoezelen akhirnya lebih popular digunakan sebagai media terapi bagi anak-anak dengan beberapa gangguan khas seperti ADHD/ADD, Autism, Cerebral Palsy, dan sebagainya dalam membangun kesadaran, membangun kepercayaan diri, membantu anak memberikan fasilitas relaksasi diri, juga eksplorasi, dan juga fokus.

Namun demikian, snoezelen juga relevan untuk diterapkan pada masa-masa ini. Snoezelen bisa bermanfaat juga dalam meredakan gejala-gejala impulsif yang muncul terkait kondisi pandemi. Selain itu Snoezelen dapat meningkatkan derajat relaksasi dan ketenangan diri, sehingga kesadaran positif tumbuh lebih dominan. Bila kesadaran tumbuh lebih dominan maka kekuatan logis bisa mengatur langkah-langkah rasional yang ditempuh.

Salah satu perlengkapan dalam snoezzelen room yang sering dipakai yaitu buble tube (gelembung udara dalam kolom tabung akrilik) dengan penambahan lampu led yang berwarna warni. 


Video buble led instagram aquascapedecor


Untuk konsultasi pembuatan tabung akrilik dapat mengklik pada bilah kontak terimakasih.

Gelembung Nano (Nano Bubble Generator)

Nano dalam istilah ilmiah berarti satu per satu milyar (0,000000001). Satu nanometer adalah seper seribu mikrometer, atau seper satu juta milimeter, atau seper satu milyar meter. Nanosains didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala molekuler dan makromolekuler, dimana sifatnya berbeda secara signifikan dari bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanoteknologi didefinisikan sebagai desain, karakterisasi, produksi dan penerapan struktur. perangkat dan system dengan mengontrol bentuk dan ukuran pada skala nanometer.

Nanopartikel didefinisikan sebagai partikulat yang terdispersi atau partikel-partikel padatan dengan ukuran partikel berkisar 10 – 100 nm. Ukuran yang sangat kecil tersebut dimanfaatkan untuk mendesain dan menyusun atau memanipulasi material sehingga dihasilkan material dengan sifat dan fungsi baru. Material nano partikel telah banyak menarik peneliti karena material nano partikel menunjukkan sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda dari bulk materialnya, seperti kekuatan mekanik, elektronik, magnetic, kestabilan thermal, katalitik, dan optic. Ada dua hal utama yang membuat nano partikel berbeda dengan material sejenis dalam ukuran besar (bulk) yaitu : karena ukurannya yang kecil, nano partikel mempunyai nilai perbandingan antara luas permukaan dan volume yang lebih besar  jika dibandingkan dengan partikel sejenis dalam ukuran besar. Ini membuat nano partikel bersifat lebih reaktif. Reaktifitas material ditentukan oleh atom atom di permukaan, karena hanya atom atom tersebut yang bersentuhan langsung dengan material lain. Ketika ukuran menuju orde nano meter hukum fisika yang  berlaku lebih didominasi oleh hukum hukum fisika quantum.

Nanoteknologi mempunyai banyak keunikan yang dapat diaplikasikan dalam bidang teknologi informasi, farmasi dan kesehatan, pertanian, industry dan lain lain. Selain itu nanopartikel memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai detector, katalis, zat pelapis permukaan dan anti bakteri.

Dalam bidang waste water treatment (pengolahan air limbah) dan perikanan teknologi nano partikel telah diaplikasikan untuk membuat gelembung udara berukuran nano buble sehingga membuat kadar oksigen terlarut volumenya semakin besar dan bertahan lama dalam air.


nanobuble generator Masayoshi Takahashi (Kaneo Chiba Research)

Indonesia sudah memiliki pusat penelitian nano bertempat di Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Banten : Nano Center Indonesia ,bahkan telah memiliki produk yang juga telah dipasarkan secara massal yaitu generator nano buble  :


Nano bubble generator adalah perangkat yang digunakan untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara dengan ukuran nano (sekitar 1 hingga 100 nanometer) dalam air atau cairan lainnya. Gelembung-gelembung nano ini memiliki ukuran yang sangat kecil dan tahan lama di dalam cairan, dan mereka memiliki sifat-sifat unik yang berbeda dari gelembung udara konvensional yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan prinsip kerja utama dari nano bubble generator:

  1. Ukuran Nano: Nano bubble generator menghasilkan gelembung-gelembung udara dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu dalam skala nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini memberikan luas permukaan yang besar untuk interaksi dengan zat-zat terlarut dalam cairan.

  2. Stabilitas: Nano bubble memiliki stabilitas yang lebih tinggi daripada gelembung udara biasa. Mereka cenderung bertahan dalam cairan untuk waktu yang lebih lama, karena ukurannya yang sangat kecil mencegah mereka untuk cepat naik ke permukaan dan pecah.

  3. Konsentrasi Oksigen Tinggi: Gelembung-gelembung nano memiliki konsentrasi oksigen yang tinggi di dalamnya karena luas permukaan yang besar dan sifat gas terlarut dari oksigen. Hal ini membuat mereka efektif dalam meningkatkan konsentrasi oksigen dalam air atau cairan.

  4. Reaksi Kimia dan Pengolahan Air: Nano bubble generator dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengolahan air, pemulihan zat terlarut, pemecahan polutan organik, peningkatan pertumbuhan mikroorganisme, dan peningkatan transfer massa. Mereka dapat meningkatkan efisiensi reaksi kimia dan pemisahan zat terlarut dalam berbagai proses.

  5. Aplikasi Potensial: Nano bubble generator telah digunakan dalam berbagai bidang, termasuk industri perikanan dan akuakultur, pengolahan air limbah, pertanian hidroponik, peningkatan produksi tanaman, dan pengolahan air minum. Mereka dapat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan, penghilangan polutan, pengoksigenan air, dan meningkatkan kualitas air.

Nano bubble generator umumnya bekerja dengan menggunakan prinsip seperti tekanan tinggi, penghancuran gelembung, elektrolisis, atau teknologi ultrasonik untuk menciptakan gelembung-gelembung nano di dalam cairan. Perangkat ini dapat memiliki berbagai desain dan konfigurasi, tergantung pada aplikasi dan kebutuhan spesifik.

Penggunaan nano bubble generator terus berkembang sebagai teknologi yang menjanjikan dalam berbagai bidang, dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk memahami manfaat dan potensi aplikasi yang lebih luas dari gelembung-gelembung nano dalam pengolahan air dan proses industri lainnya.




STHE Shell and Tube Heat Exchanger

gambar shell tube heat exchanger

Tipe alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah tipe shell dan tube karena dari konstruksinya yang simpel. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan sejumlah tube di bagian dalam. Tipe STHE sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, maupun pembangkit listrik.

Shell and tube heat exchanger (STHE) adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin. Biasanya medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai pendingin. Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar per pindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, antar fluida yang terdapat dalam dinding tube dan shell. 

Dalam suatu shell and tube heat exchanger, fluida yang satu mengalir dalam pipa-pipa kecil (tube) dan fluida yang lain mengalir melalui selongsong (shell). Perpindahan panas dapat terjadi di antara kedua fluida, dimana panas akan mengalir dari fluida bersuhu lebih tinggi ke fluida bersuhu lebih rendah. Umumnya, aliran fluida dalam shell and tube heat exchanger adalah paralel atau berlawanan. Untuk membuat aliran fluida dalam shell-and-tube heat exchanger menjadi cross flow biasanya ditambahkan penyekat atau baffle. Aliran cross flow yang didapat dengan menambahkan baffle akan membuat luas kontak fluida dalam shell dengan dinding tube makin besar, sehingga perpindahan panas di antara kedua fluida meningkat. Selain untuk mengarahkan aliran agar menjadi cross flow, baffle juga berguna untuk menjaga supaya tube tidak melengkung(berfungsi sebagai penyangga) dan mengurangi kemungkinan adanya vibrasi atau getaran oleh aliran fluida. Secara teoritis, baffle yang dipasang terlalu berdekatan akan meningkatkan perpindahan panas yang terjadi di antara kedua fuida, namun hambatan yang terjadi pada aliran yang melalui celah antar baffle menjadi besar sehingga penurunan tekanan menjadi besar. Sedang jika baffle dipasang terlalu berjauhan penurunan tekanan yang terjadi akan kecil, namun perpindahan panas yang terjadi kurang baik dan timbul bahaya kerusakan pipa-pipa karena melengkung atau vibrasi. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antar baffle tidak boleh terlalu dekat ataupun terlalu jauh, ada jarak tertentu yang optimal untuk heat exchanger tertentu.

Berikut prototipe alat bantu penelitian/ training sthe menggunakan material akrilik :



shell and tube heat exchanger

Penggunaan tabung akrilik untuk pembuatan shell tube heat exchanger sebagai alat pembelajaran aliran fluida memiliki beberapa keuntungan, terutama dalam konteks pendidikan atau demonstrasi di lingkungan pembelajaran. Berikut adalah beberapa keuntungannya:
  1. Transparansi: Akrilik adalah bahan transparan yang memungkinkan siswa atau peserta pelatihan untuk melihat dengan jelas aliran fluida di dalam tabung heat exchanger. Dengan melihat secara langsung bagaimana fluida bergerak dan berinteraksi di dalam heat exchanger, siswa dapat dengan mudah memahami konsep aliran fluida, termasuk pola aliran, kecepatan aliran, dan perilaku fluida saat mengalami perpindahan panas.
  2. Visualisasi Proses: Transparansi akrilik memungkinkan siswa melihat langsung proses perpindahan panas dan aliran fluida. Ini membantu memvisualisasikan bagaimana panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, memahami efek perubahan suhu, dan melihat dampaknya pada aliran fluida.
  3. Memperkuat Pemahaman Teori: Dengan menggunakan alat yang transparan, siswa dapat mengkaitkan teori aliran fluida dan perpindahan panas yang dipelajari dengan fenomena yang terjadi di dalam tabung. Ini memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep tersebut dan meningkatkan tingkat keterlibatan dalam pembelajaran.
  4. Interaktif dan Menarik: Visualisasi aliran fluida dan perpindahan panas yang dapat diamati secara langsung oleh siswa dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Hal ini dapat memicu minat dan rasa ingin tahu siswa untuk memahami lebih dalam tentang mekanisme aliran fluida dan perpindahan panas.
Meskipun tabung akrilik memiliki banyak keuntungan sebagai alat pembelajaran, perlu diingat bahwa pembuatan heat exchanger dengan tabung akrilik mungkin memiliki batasan dalam hal kemampuan tahan panas, kekuatan mekanis, dan ketahanan korosi. Oleh karena itu, penggunaan tabung akrilik lebih sesuai untuk demonstrasi atau pembelajaran konsep-konsep dasar aliran fluida dan perpindahan panas, dan tidak cocok untuk aplikasi industri atau lingkungan yang memerlukan performa tinggi.


Scrubber

Scrubber dapat di definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid (debu) yang ada di gas atau udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah cairan yang pada umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga digunakan cairan lainnya. Wet Scrubber berfungsi untuk mengurangi polutan udara yang dihasilkan oleh gas buang industri. dan bekerja seperti layaknya air hujan yang mengikat asap ketika terjadi kabut asap.
Di dalam sebuah wet scrubber terdapat beberapa komponen penting yakni :
  1. Lubang gas ( tempat masuknya gas kotor )
  2. Spray air ( berfungsi untuk mengikat asap/gas kotor )
  3. Sebuah pompa/ blower.


Hasil gambar untuk scrubber column


Urutan cara kerja wet scrubber :
Udara kotor yang keluar dari proses dalam suatu pabrik dimasukkan ke dalam lubang (ruang gas), posisinya tentu di bawah sprinkler ( pembuat spray air ) 
Udara kotor yang mengandung zat berbahaya tadi kemudian di lewatkan ke percikan air , akibatnya gas yang mengandung logam berat akan diikat menggunakan percikan air tadi . 
Udara yang sudah melewati percikan air akan menjadi bersih , dan siap untuk  dilepas ke udara bebas. 

Dalam skala pabrik sesungguhnya secara fisik cara kerja scrubber antara lain :
  1. Impingement (pengontakan) : Suatu campuran gas dengan partikel solid (debu) masuk dengan cepat melalui inlet lalu dikontakkan dengan cairan dengan cara dispray sehingga partikel debu akan tersangkut dalam cairan.
  2. Difusi (penyebaran) : Partikel-partikel solid tersebut dialiri oleh gas yang kemudian menyebabkan partikel tersebut menyebar berupa tetesan-tetesan.
  3. Humidifikasi (melembabkan) : Tetesan-tetesan tersebut lalu difloatasikan (melayang) dengan cara humidifikasi, yaitu mengubah permukaan tetesan-tetesan tersebut menjadi
  4. elektrostatis. Lalu, memisahkannya berdasarkan ukuran tetes (besar dan kecil), cara seperti ini biasanya digunakan untuk debu berkosentrat tinggi dan tergantung pada kondisi spesifik debu dan gas-gas lain yang terlibat.
  5. Kondensasi (pengembunan) : Apabila tetesan-tetesan itu telah mencapai dew point (titik jenuh pengembunan), maka akan terjadi peristiwa pengembunan. Proses yang dilakukan secara mekanik ini akan mengembunkan tetesan lebih efektif dan ukurannya lebih seragam. Mekanisme ini penting untuk gas panas dengan kosentrasi debu yang kecil. Untuk kosentrasi yang lebih besar perlu ditambahkan jumlah proses kondensasi tersebut.
  6. Wetting (pembasahan) : Proses ini sebenarnya tidak berperan penting dalam scrubber. Ini dilakukan agar tidak terjadi naiknya kembali partikel debu setelah menjadi tetesan. (proses pembasahan di lakukan agar partikel-partikel debu yang telah menjadi tetesan tidak ikut keluar bersama gas lagi).

Aliran Vortex

Dalam dinamika fluida, vortex adalah sebuah daerah di dalam fluida dimana sebagian besar aliran bergerak memutar terhadap sumbu imajiner. Pola gerakannya disebut aliran vortex.Vortex dibentuk oleh fluida termasuk cairan, gas, dan plasma. Beberapa contoh umum adalah lingkaran asap, pusaran air, angin pada badai dan tornado, atau sayap pesawat terbang. Vortex adalah sebuah komponen utama dalam aliran turbulen.  Gerakan vortex berputar disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan antar lapisan fluida yang berdekatan.

Dalam pusaran tersebut, kecepatan fluida yang terbesar berada di samping sumbu imajiner, dan penurunan kecepatan berbanding terbalik terhadap jarak dari sumbu imajner. hubungan antara jari-jari vortex dan kecepatan vortex adalah apabila jari-jari vortex semakin besar, maka kecepatan vortex semakin kecil, begitu juga dengan sebaliknya apabila jari-jari vortex semakin kecil, maka kecepatan fenomena vortex semakin besar.
Pusaran sangat tinggi di wilayah inti sekitar sumbu, dan hampir nol di ujung pusaran; sementara tekanan turun tajam saat mendekati wilayah itu. Setelah terbentuk, vortex dapat berpindah, meregang, berputar, dan berinteraksi secara kompleks. Sebuah Vortex bergerak membawa serta momentum sudut dan linier, energi, dan massa di dalamnya.

Sifat-sifat dari pusaran air:
1. Tekanan air di dalam pusaran yang paling kecil adalah di pusat pusaran dan semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya jarak pusaran dari pusat. Hal ini sesuai dengan prinsip Bernoulli, dimana tekanan berbanding terbalik dengan kecepatan.
2. Pusat dari setiap pusaran dapat dianggap mengandung garis pusaran dan setiap partikel air dalam pusaran dapat dianggap berotasi digaris pusaran.
3. Dua atau lebih pusaran yang kira-kira sejajar dan berotasi/berputar dalam arah yang sama akan bergabung untuk membentuk sebuah pusaran tunggal.
4. Gerakan rotasi pada pusaran menimbulkan energi yang cukup besar. Apabila suatu benda diletakkan di sekitar pusaran, maka pusaran air seolah-olah menyedot benda tersebut, berputar-putar menuju inti.


Aliran vortex dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip Hukum Bernoulli dengan mempertimbangkan perubahan kecepatan aliran dan tekanan dalam pusaran aliran tersebut.

Dalam aliran vortex, fluida berputar secara spiral atau melingkar di sekitar sumbu tertentu. Ketika fluida berputar, kecepatan aliran di sekitar pusaran vortex meningkat seiring dengan pendekatan ke pusat pusaran dan menurun saat menjauh dari pusat. Prinsip-prinsip Hukum Bernoulli dapat membantu menjelaskan fenomena ini:

  1. Hubungan antara Kecepatan Aliran dan Tekanan: Menurut Hukum Bernoulli, jika kecepatan aliran fluida meningkat, tekanan fluida pada titik tersebut akan menurun. Dalam aliran vortex, kecepatan aliran meningkat saat mendekati pusat pusaran. Oleh karena itu, tekanan di sekitar pusaran vortex akan menurun. Hal ini bisa diamati pada tornado, di mana tekanan di pusat pusaran menjadi sangat rendah.

  2. Prinsip Kontinuitas: Prinsip Kontinuitas menyatakan bahwa volume aliran fluida yang masuk ke suatu area harus sama dengan volume aliran fluida yang keluar dari area tersebut. Dalam aliran vortex, ketika fluida berputar, area penampang aliran di sekitar pusaran akan berkurang karena kecepatan aliran meningkat. Dengan demikian, untuk mempertahankan volume aliran yang konstan, kecepatan aliran fluida di sekitar pusaran harus meningkat.

Kombinasi dari kedua prinsip ini menghasilkan perubahan kecepatan aliran dan tekanan dalam aliran vortex. Peningkatan kecepatan aliran menyebabkan penurunan tekanan di sekitar pusaran, dan sebaliknya. Fenomena ini membentuk gaya sentrifugal yang mempertahankan aliran vortex.

Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip-prinsip Hukum Bernoulli secara ideal berlaku pada aliran fluida yang tidak memiliki gesekan internal yang signifikan. Pada aliran vortex sebenarnya, ada banyak faktor kompleks yang mempengaruhi aliran, seperti viskositas fluida, turbulensi, dan interaksi antara partikel-partikel fluida. Oleh karena itu, untuk memahami aliran vortex secara menyeluruh, perlu melibatkan konsep-konsep yang lebih lanjut dalam mekanika fluida.


Reaktor Trickle Bed

Trikcle bed reactor merupakan kolom penghubung antara gas-cair-padat di mana aliran cairan mengalir ke bawah di atas unggun katalis dalam bentuk droplet atau berupa tetesan dengan perbedaan tekanan yang berfungsi sebagai kekuatan pendorong. Aliran gas dapat mengalir bersamaan dengan cairan atau berlawanan dengan arus melalui unggun. Reaktor trickle bed terutama dioperasikan dalam mode kontinu tetapi kadang-kadang digunakan dalam proses semi-batch.

Reaktor Trickle bed dinamai demikian untuk operasinya dalam rezim aliran tetesan. Rezim ini ditandai dengan aliran stabil dari aliran cairan dan gas melalui unggun, mirip dengan aliran laminar dalam sistem fase tunggal. Rezim di mana sistem beroperasi tergantung pada kecepatan aliran cairan dan gas. Reaktor Trickle bed juga dapat dijalankan dalam sistem pengaliran, semprot, atau aliran tergantung pada aplikasinya.
Model reaktor trickle bed terdiri dari tangki berbentuk tabung dengan pelat saringan di dekat bagian bawahnya untuk menopang unggun yang dikemas, dan saluran masuk dan outlet untuk aliran cairan masing-masing di bagian atas dan bawah reaktor. Saluran masuk gas dapat terletak di bagian atas atau di bawah, tergantung pada prosesnya, dengan outlet berada di ujung yang berlawanan. Tutup gelembung, distributor pelat saringan, atau lapisan halus partikel yang tidak bereaksi ditempatkan di bagian atas unggun untuk memastikan distribusi cairan yang seragam di seluruh unggun.
Faktor kehandalan kinerja dari reactor trickle bed adalah jenis bed yang digunakan. Konfigurasi  unggun apakah pengemasan acak atau pengemasan terstruktur serta bentuk bed yang digunakan, akan mempengaruhi sifat-sifat seperti penurunan tekanan dan area pelapisan katalis.

Area pemakaian
Reaktor Trickle bed berperan dalam proses hidroprosesor di industri perminyakan untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih. Minyak bumi cair mengalir dengan gas hidrogen tekanan tinggi pada kecepatan yang relatif rendah untuk memperpanjang waktu tinggal dalam sistem. Reaksi pada permukaan katalis menghilangkan polutan seperti sulfur dan nitrogen dari minyak bumi. Ini biasanya adalah reaktor yang sangat besar yang sesuai dengan skala produksi besar di industri.
Reaktor trickle bed juga berguna dalam beberapa proses pengolahan air limbah. Reaktor ini digunakan untuk mengoksidasi fenol beracun dalam air limbah menjadi karbon dioksida dan air yang tidak beracun. Reaksi oksidasi sangat eksotermik, sehingga aplikasi ini dapat menyebabkan masalah perpindahan panas dan keamanan dalam sistem.

Hubungi KONTAK

airlift reaktor

Pengembangan dari reaktor gelembung/ buble reactor adalah Airlift Reaktor (ALR).
Perbedaan utama antara reaktor jenis airlift reactor (ALR) dengan jenis lain seperti jenis bubble colums adalah dari jenis aliran media di dalam reaktor. Pada reaktor bubble column biasanya gas diinjeksi dari dasar reaktor dan menghasilkan pergerakan dari percampuran gas dan media secara tak beraturan dari dasar ke atas reaktor. 



Sementara pada ALR reaktor, sirkulasi utama gas dan media ditentukan oleh desain reaktor yang mempunyai saluran pencampuran ke atas (riser) dan ke bawah (down comer). Saluran ini akan menentukan kecepatan tercampurnya antara media dan gas, sehingga ukuran diameter dan tinggi saluran sangat tergantung pada kepentingan pembuatan reaktor. 
Reaktor airlift mempunyai bagian-bagian utama yang mempengaruhi pola aliran media yang diperhitungkan dalam perakitannya antara lain: 
Top Clearance (Cl) : jarak antara penutup reaktor atas dengan media 
Area Ratio (Ad/Ar) : perbandingan antara luas permukaan downcomer dengan riser 
Tinggi Reaktor (h) : tinggi antara dasar dan penutup atas reaktor 
Bottom clearance (Cb): jarak antara dasar reaktor dengan tube gas input 


Hasil gambar untuk komponen reaktor airlift
 gambar skema reaktor airlift

Dibandingkan dengan reaktor gelembung, airlift reaktor memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

1. Proses pencampuran dan pergerakan media dalam reaktor dilakukan simultan dengan injeksi gas sehingga tidak memerlukan suplay energi lagi. 
2. Pencampuran gas dan media merata ke segenap ruang dalam reaktor, sehingga distribusi biomass, nutrien dan gas-gas merata.

Beberapa variabel yang mempengaruhi sirkulasi media diantaranya 
Riser. Pada ruang riser, gas dan liquid mengalir ke atas, dan kecepatan gas pada umumnya lebih tinggi daripada kecepatan liquid, kecuali pada keadaan homogenous flow dimana gas dan liquid mengalir dalam kecepatan yang sama. Hal ini terjadi bila bubble yang sangat kecil terbentuk.
Downcomer. Pada ruang downcomer, media akan mengalir dan membawa bubble.

Beberapa desain pengembangan airlift reaktor terus disempurnakan untuk mendapatkan reaktor yang sesuai untuk menjawab berbagai kebutuhan.

Hasil gambar untuk airlift column reactor

MENERIMA CUSTOME PEMBUATAN REAKTOR KOLOM  BERBAHAN AKRILIK

HUBUNGI PADA KONTAK

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...