HDPE low surface energy |
Polyethylene
memiliki sejumlah sifat yang diinginkan dari material plastik, disamping
harganya yang relative murah, berat jenisnya yang ringan, tahan terhadap
benturan, secara alamiah resinnya bersifat food safe, serta ketahanan terhadap
kimia yang sangat baik, bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan bahan
kimia).
Ketahanan kimia
polyethylen ini adalah karena
kurangnya elektron bebas dalam jaringan polimer dan komponen polar yang rendah atau diabaikan (plastic non
polar). Rendahnya reaktivitas electron ini menyebabkan polyethylene memiliki
energy permukaan yang rendah (low surface energy). Energi permukaan yang rendah
tidak akan mendukung pembasahan dan penyebaran perekat dengan baik.
(lihat gambar di atas. Atas : low surface energy (non polar plastics : PE dan PP) ; Bawah : high surface energy (polar plastics : misal PVC)
Akibatnya
upaya joining dengan bahan perekat tidak akan berhasil ataupun bila menempel
bukan berarti mempunyai kekuatan rekat yang baik, hanya sekedar menempel
sementara waktu.
Disamping itu polyethylene tidak berpori, dan diantara
semuanya jenis plastic daya serap air (water absorption %) polyethylene adalah
paling rendah 0,01 % hal ini tidak memberi dukungan pembasahan permukaan untuk
bahan perekat apalagi memberi penjangkaran bahan perekat secara mekanik
(mengalir masuk ke dalam pori).
Cara terbaik untuk joining plastic PE dengan PE adalah dengan cara
me-lasnya (plastic welding).
Polyethylene
adalah plastik yang mempunyai ketahanan benturan tinggi (impact resistance),
memiliki karakter yang licin, juga ketahanan kimia yang sangat baik. Banyak
produk plastik terbuat dari polyethylene seperti tempat sampah plastik, pelapis/
lining tanki kimia, bantalan untuk perajang bahan makanan, bumper mobil, kayak,
boat dan lain lain, bahkan untuk geomembrane (pelapis tanah) untuk waduk
penampungan air, dan waduk limbah.
Penting untuk diketahui dalam pengelasan plastik polyethylene adalah bahwa kita
dapat me-las plastik polyethylene dengan berat molekul rendah ke polyethylene dengan
berat molekul tinggi, artinya kita dapat menggunakan kawat las low density polyethylene
(LDPE) ke substrat lembaran plastik high density polyethylene (HDPE) dan tidak
kebalikannya. Alasannya sederhana, berat jenis yang lebih tinggi (HDPE) akan
lebih sulit melepaskan ikatan ikatan polimernya untuk membentuk ikatan baru.
Jika kawat las dan substrat lembaran plastiknya tidak meleleh dengan kecepatan
yang hampir sama, maka kedua komponen tersebut sulit berikatan satu dan lainnya
dengan sempurna. Sebaiknya memang harus dipastikan kedua densitas baik kawat
las maupun substrat lembarannya kompatibel. Pengelasan polyethylene tergolong
mudah, untuk melas plastik LDPE kita dapat men-set temperature pengelasan
sekitar 270ᵒC, untuk pengelasan plastic HDPE sebagaimana plastik PP dapat
dilakukan pada suhu sekitar 300ᵒC.
Berikut video yang mengilustrasikan las plastik untuk memperbaiki HDPE boat (kayak) :
Berikut video yang mengilustrasikan las plastik untuk memperbaiki HDPE boat (kayak) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar