PE UHMW Polyethylen Ultra High Molecular Weight


PE UHMW (Polyethylen Ultra High Molecular Weight), adalah kualitas terbaik dari plastik polyethylene. Untuk memenuhi kualitas engineering,  memiliki daya tahan tinggi dengan rentang applikasi luas. Rahasianya terletak pada berat molekulnya yang sangat tinggi mulai antara 3 sampai 6 juta molekul (namun seringkali lebih dikenal dengan istilah PE 1000). Bandingkan dengan HMW PE  (High Molecular Weight Polyethylen) dimana berat molekulnya berkisar 500.000 (seringkali lebih dikenal dengan istilah PE 500) ataupun HDPE (High Density Polyethylen) dengan berat molekul mulai dari 300.000 (seringkali lebih dikenal dengan PE 300) dan LDPE (Low Density Polyethylen) berat molekul 100.000 (seringkali lebih dikenal dengan PE 100). 


Perbedaan berat molekul ini menjadi faktor yang menentukan dimana semakin tinggi berat molekulnya semakin tinggi pula daya tahannya terhadap impak (benturan) dan abrasi (ketahanan aus). Semakin tinggi berat molekulnya semakin kecil pula koefisien geseknya (coefficient of friction), atau dengan kata lain semakin licin, dengan demikian semakin baik untuk material yang berfungsi sebagai sliding.

Namun berat molekul yang tinggi ini membawa efek, sulitnya memproses PE UHMW, karena tidak dapat meleleh sebagaimana sifat lelehan plastik lainnya. PE UHMW sulit untuk diproses sebagaimana proses konvensional plastik biasanya (injection molding, blow molding, dan thermoforming). Teknik compression molding adalah teknik yang umum dapat diterapkan untuk resin plastik PEUHMW ini.

Dimana saja PE UHMW diapplikasikan ?

PE UHMW mempunyai sifat melumasi (lubricating effect)/ licin, non sticking (menolak bahan lain untuk melekat atau lengket), tahan aus, daya tahan tinggi terhadap material yang bersifat abrasive atau bahan yang bersifat “menggerus”. Tahan benturan dan tidak akan pecah dikenai benturan. Pasar yang terbuka untuk penggunaan material ini antara lain untuk material handling sliding conveyor, logging handling, package handling, food processing and bottling handling, material abrasive processing, fenders, snowboard bottom, boat dock bumpers, chute – hopper lining, mining, automotive, gasket khusus untuk applikasi dengan temperature ekstrim dingin dan lain-lain. Kombinasi yang ideal antara ketahanan impak, ketahanan gesek dan abrasive, menjadikan ketahanan aus PE UHMW lebih baik 10 kali lipat dibandingkan penggunaan carbon steel. Pilihan PE UHMW untuk melawan aus ataupun impak menjadi kepuasan tersendiri dimana seringkali konsumen gagal menggunakan polyethylene dengan berat molekul yang lebih rendah seperti LDPE ,HDPE, HMW-PE dalam applikasinya. Penggunaan material plastik secara khusus PE UHMW untuk material handling dapat mereduksi sampai nol tingkat kebisingan dibanding material handling yang menggunakan material metal. Penggunaan PE UHMW juga mengurangi cost penggunaan pelumas/ grease yang biasa dipakai untuk melumasi peralatan berbahan dasar metal.

Berapa suhu maksimal dimana PE UHMW masih dapat unjuk performa ?

PE UHMW (standard grade) masih dapat diapplikasikan pada temperature  80 deg C (continue) atau masih dapat bekerja pada temperature 90 deg C (intermittent/ short term). Di atas suhu tersebut PE UHMW kehilangan kemampuan mekanikalnya baik kekuatan impak, maupun ketahanan terhadap abrasive. PE UHMW yang telah dimodifikasi dengan additive atau filler tertentu kemampuannya dapat ditingkatkan sampai temperature 120 deg C.

PE UHMW tahan terhadap temperature dingin (low temperature toughness) yang ekstrim sampai  minus 200 deg C, jenis plastik lainnya akan rapuh dan hancur dengan suhu minus se-ekstrim ini. Sehingga plastik PE UHMW dapat diapplikasikan untuk menangani nitrogen cair (cryogenic fluid untuk membekukan atau pengawetan dengan cara cryogenic preservations substansi/ jaringan hidup seketika), proses produksi ice cream, lemari pendingin dll.

Bagaimana membedakan plastik PE UHMW dengan plastik HDPE ?

Berikut ada beberapa test yang dapat kita coba
Burn test :
uji bakar, bakarlah dengan korek gas, bilamana baunya menyerupai lilin terbakar, dapat dipastikan plastik tersebut adalah polyethylene. Bedanya adalah PE UHMW juga akan meleleh namun tetesannya (burn drip) tidak seketika secepat HDPE.
Oven test :
letakkan pada piring alumunium, pada temperature oven 300 deg F, HDPE seketika (lebih cepat)  berubah bentuk deformasi (slump; collapse) dan meleleh, sementara PE UHMW lebih sulit meleleh namun karena stress juga akan berubah bentuk “wraping” (bengkok) atau “melintir”.
Saw test :
test gergaji, ketika dipotong dengan gergaji,  HDPE akan mengeluarkan serpih mirip “sawdust” (serbuk gergaji) atau “filing” (serbuk kikiran) seperti pada kayu sementara UHMW PE seperti “strings” (serpih serat pendek terpilin) atau tidak sama sekali.


Berikut beberapa aplikasi PE UHMW yang telah sukses diapplikasikan pada industri :

PE UHMW plastics high impact resistance

(Lihat gambar : warna hijau adalah plastik PE UHMW yang diaplikasikan pada mesin tenun/ pintal dimana dibutuhkan plastik yang mampu menahan benturan impak dengan kecepatan tinggi terus menerus berulang kali disamping itu keunggulannya sebagai fungsi sliding dan ketahanan aus wear resistance sungguh kombinasi properties yang sempurna diperlihatkan oleh plastik PE UHMW ini. 

Contoh applikasi lain dimana PE UHMW digunakan sebagai bantalan serapan air (suction box) pada proses pembuatan papan semen GRC. Adonan material yang akan diproduksi untuk GRC  dicetak melalui conveyor kain kanvas yang bersifat kuat,kaku dan kasar, permukaan kain kanvas ini bersifat abrasive atau cepat mengikis dan membuat bahan lain yang melawan gesekannya menjadi cepat aus dan tipis, terlebih lagi adanya tekanan pada suction box untuk menarik kelebihan air dari adonan hal ini menambah kekuatan gesek yang secara simultan juga mempercepat aus. Penggantian material HDPE dengan material PE UHMW sebagai bantalan suction box terbukti mampu memperpanjang masa pakai hingga 4 kalinya. Hal ini akan menghemat cost penggantian material dan juga cost akibat berhentinya proses produksi.


Tanda panah hijau bantalan suction box dari plastik pe uhmw pada proses produksi papan GRC


PE UHMW suction pad setelah pemakaian jangka waktu tertentu

Data spesifikasi properies material PE UHMW (PE 1000) produksi OKULEN Germany
(klik gambar untuk memperjelas)

Data Properties PE 1000 Okulen Multicolour Standard Grade 
 Brosur OKULEN (klik gambar untuk tautan)

Brochure PEUHMW Okulen




Polyvinylchloride PVC-U



PVC-U Sheet 122 x 244 colour dark grey
Di antara komoditas thermoplastik lainnya dengan aplikasi luas untuk tanki tanki kimia. PVC U memiliki tensile strength yang paling kuat  55 MPa dibanding PP 30 MPa dan PEHD 22 MPa, dengan kata yang lebih sederhana PVC-U memiliki kekakuan hampir dua kali lipat dibandingkan PP dengan ketebalan lembaran plastik yang sama. Dengan demikian patut diperhitungkan konstruksi tulangan tanki kimia yang lebih mencukupi untuk lembaran plat PP terlebih lagi HDPE. 

Plastics Cutting Board : soft material cutting



Rochling Hydroma telah menjadi mitra terpercaya sebagai material plastik yang digunakan untuk cutting board. Dimanapun, bilamana proses pemotongan dari segala macam bahan lunak dalam fabrikasi produk terlibat, Hydroma hadir untuk memenuhi kebutuhan konstruksi mesin potong maupun kebutuhan penggantian.
Dalam pemilihan dan proses manufaktur material plastik khusus ini. Rochling Hydroma telah mengadopsi pengetahuan dan teknologi khusus ke dalam produk cutting boardnya dengan tujuan agar hasil pemotongan optimum dimana akurasi pemotongan maksimum dan menjamin ketahanan masa pakai dari plastik cutting board dan mata pisau perajangnya. Permukaan Hydroma ® cutting board halus di kedua sisinya.

Polypropylene Homopolymer PPH

Polypropylene Homopolymer
Polypropylene adalah salah satu material
plastik yang ekonomis sehingga dikelompokan sebagai jenis plastik komoditas disamping polyethylene (PE) dan polyvinylchloride (PVC). Namun PP memiliki kombinasi nilai properties fisik, mekanikal, thermal dan electrical yang sangat baik dibandingkan material plastik lainnya. 
Dibandingkan LDPE (Low Density Poly-Ethylen) ataupun HDPE (High Density Poly-Ethylen), PP memiliki impact strength yang lebih rendah namun memiliki tensile strength yang lebih tinggi dan juga lebih tahan terhadap temperature yang lebih tinggi (100áµ’C) dibanding PE (90áµ’C).

Homopolymer dan Copolymer



Untuk memahami properties plastik yang tentunya berhubungan dengan performance yang kita inginkan, adalah penting untuk mengerti plastik melalui struktur polymernya.

Polimer adalah molekul besar (makromolekul), dengan pengulangan unit struktural monomer. Monomer ini terikat satu sama lain dengan ikatan kovalen untuk membentuk polimer.  

Memahami properties plastik dari rantai polymer



Plastik dan polymer yang ada disekitar kita mempunyai sifat yang sangat beragam, ada yang bersifat elastis/ lentur, ada yang fleksibel, ada yang keras dan kaku, ada yang lembut lunak, ada yang getas keras namun mudah patah, ada yang transparan, ada yang buram. Ada yang tahan temperature tinggi ada yang mudah meleleh dan lain lain.
Disamping zat additive dan filler yang ditambahkan pada pembuatan plastik, struktur polimer dapat menjelaskan beragam sifat karakter plastik tersebut.

PVC Foam Board untuk Vertikal Garden


Vertical Garden Patrick Blanc
PVC Foam board khususnya dengan ketebalan 10 mm, adalah material plastik yang ideal untuk aplikasi aplikasi building baik untuk interior, maupun eksterior. Pemanfaatan PVC Foam board 10 mm salah satunya adalah sebagai komponen material konstruksi pembuatan taman vertical/ vertical garden yang telah lama diperkenalkan oleh Patrick Blanc, seorang landskaper asal Perancis. Sesuai dengan namanya vertical garden adalah taman yang ditanam secara vertical untuk menyiasati keterbatasan lahan, disamping itu mengurangi dampak polusi udara perkotaan, memperbaiki suplai udara bersih/ oksigen, menurunkan suhu gedung dan memperbaiki  kualitas lingkungan dengan kesan sejuk, indah dan nyaman. 

Plastics Thermoforming Properties


Thermoplastik Forming
Semua thermoplastik akan melalui dua tahap yang berbeda apabila kita panaskan.
Pada
tahap awal apabila plastik dipanaskan akan menjadi apa yang kita kenal sebagai kondisi 'elastis', yaitu menyerupai material kenyal, seperti karet gelang, dengan kekuatan tarik yang hanya sedikit saja memberikan perlawanan terhadap pembentukan/ forming. Temperature panas pada tahap ini adalah pada rentang suhu di atas titik glass transition temperature (di bawah suhu glass transition ini plastik masih bersifat rigid/ kaku).  

Polymer Melting Temperature

Polimer yang berbeda memiliki titik leleh (Tm : melting temperature) dan titik glass transisi temperature (Tg : glass temperature) yang berbeda. Banyak plastik yang dibentuk dengan pemanasan  sampai menjadi fleksibel /lembut/ rubbery menyerupai karet, dan kemudian dibentuk dengan cetakan, compression forming, vacuum forming, stamping, atau dengan cara lainnya. Sulit untuk melakukan hal ini secara manual, karena membutuhkan instrument yang dapat mengontrol suhu dan harus didapatkan suhu yang merata pada semua sisi bagian plastik.  

Polymer Morphology

Polymer
Polymer adalah molekul besar hydrocarbon yang memiliki berat molekul antara seribu sampai jutaan yang terbangun dari repetisi rantai carbon dengan berat molekul yang lebih rendah. ‘Poly’ berarti banyak dan ‘mer’ berarti bagian. Sebagai contoh polyethylen adalah gabungan dari banyak molekul ethylene  C
2
H
4
  atau H2C=CH2 sebagai penyusunnya. 
Proses penggabungan menjadi molekul besar (rantai panjang) ini disebut polymerisasi.

Apakah syarat hot gas welding harus plastik yang sejenis ?

Jawabannya iya,..secara umum memang plastik tidak akan sukses di joint dengan cara welding, bila kedua plastik tidak sejenis, namun ada beberapa pengecualian (anomali) yang tidak mengikuti aturan umum tersebut. Sebagai contoh plastik acrylic (PMMA) yang biasa dipakai untuk 'kaca' lampu mobil dapat di welding joint dengan plastik ABS (acrylonitrile butadiene stryrene) yang biasa digunakan untuk rumah lampunya tersebut. Alasan yang dapat dimengerti adalah kedua jenis plastik tersebut baik PMMA maupun ABS merupakan polimer yang bersifat amorphous dan memiliki rentang Tg (glass transition temperature) yang hampir sama ; Tg untuk PMMA 85-105 deg C dan untuk ABS berkisar antara 110 - 125 deg C. Kombinasi pengecualian lainnya adalah PS (Polystyrene) dengan ABS dan PMMA dengan PC (polycarbonate).  

Tabel dibawah ini dapat dipakai sebagai acuan potensi untuk kombinasi plastik yang masih memungkinkan dijoint dengan cara pengelasan hot gas welding.

Thermoplastics 

ABS
ABS/PC
Acrylic
PA 12
PBT
PC
PE
PEI
PET
PP
PPO
PS
PVC
Acrylonitrile butadiene styrene
ABS
x
x
x

?
x

?



-
-
ABS/PC blend
ABS/PC
x
x
-


x







Polymethylmethacrylate
Acrylic
x
-
x


-





-
?
Nylon 12
PA 12



x

?







Polybutylene terephthalate
PBT
?



x
?

?




?
Polycarbonate
PC
x
x
-
?
?
x

-
?


-

Polyethylene
PE






x


?



Polyetherimide
PEI
?



?
-

x





Polyethylene terephthalate
PET





?


x




Polypropylene
PP






?


x



Polyphenylene oxide
PPO










x


Polystyrene
PS
-

-


-





x

Polyvinylchloride
PVC
-

?

?







x

Keterangan :



tidak dapat di welding joint
x
dapat di welding joint
-
beberapa grade bisa
?
beberapa dilaporkan sukses
Sumber :
1 Reinhold Martin, 'The Use of Lasers with Technical Polymers', AILU Conference, 'Laser Processing of Polymer-Based Materials', February 2004
2 Grewell, Benatar & Park, 'Ultrasonic Welding' in Plastics & Composites Welding Handbook, Hanser 2003, ISBN 3-466-19534-3
3 Benatar, 'Implant Induction (Electromagnetic) Welding' in Plastics & Composites Welding Handbook, Hanser 2003, ISBN 3-466-19534-3
4 Froment, 'Linear & Orbital Vibration Welding' in Plastics & Composites Welding Handbook, Hanser 2003, ISBN 3-466-19534-3
5 Watson, Rivett & Johnson 'Plastics - an Industrial & Literature Survey of Joining Techniques', The Welding Institute Research Report 301/1986


Bisakah Las Plastik/ Plastic Welding Acrylic PMMA menggunakan kawat las PVC Clear 

Berikut kutipan bersumber dari :
http://en.wikipedia.org/wiki/Plastic_welding

"Hot gas welding, also known as hot air welding, is a plastic welding technique using heat. A specially designed heat gun, called a hot air welder, produces a jet of hot air that softens both the parts to be joined and a plastic filler rod, all of which must be of the same or a very similar plastic. (Welding PVC to acrylic is an exception to this rule.)"

Plastik PMMA atau yang lebih kita kenal dengan plexiglass atau acrylic berdasarkan banyak pengakuan cukup sukses untuk dapat di welding dengan kawat las pvc (kawat las pvc clear).
PVC Welding Clear



Acrylic Flange dan Pipa Acrylic di Welding dengan PVC Clear Welding Rod
Hal ini sangat menguntungkan (joining dengan hot gas welding) untuk menyambung pipa atau tabung acrylic yang digunakan sebagai pipa transparan untuk aliran fluida. Untuk mengatasi masalah dimana penggunaan lem solvent acrylic saja tidak cukup kuat pada sambungan pipa acrylic untuk aliran air, mengingat sifat lem solvent acrylic sangat cair/ encer sehingga sulit menutup kebocoran/ leak yang mungkin timbul.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...