Polypropylene Homopolymer PPH

Polypropylene Homopolymer
Polypropylene adalah salah satu material
plastik yang ekonomis sehingga dikelompokan sebagai jenis plastik komoditas disamping polyethylene (PE) dan polyvinylchloride (PVC). Namun PP memiliki kombinasi nilai properties fisik, mekanikal, thermal dan electrical yang sangat baik dibandingkan material plastik lainnya. 
Dibandingkan LDPE (Low Density Poly-Ethylen) ataupun HDPE (High Density Poly-Ethylen), PP memiliki impact strength yang lebih rendah namun memiliki tensile strength yang lebih tinggi dan juga lebih tahan terhadap temperature yang lebih tinggi (100ᵒC) dibanding PE (90ᵒC).

Homopolymer dan Copolymer



Untuk memahami properties plastik yang tentunya berhubungan dengan performance yang kita inginkan, adalah penting untuk mengerti plastik melalui struktur polymernya.

Polimer adalah molekul besar (makromolekul), dengan pengulangan unit struktural monomer. Monomer ini terikat satu sama lain dengan ikatan kovalen untuk membentuk polimer.  

Memahami properties plastik dari rantai polymer



Plastik dan polymer yang ada disekitar kita mempunyai sifat yang sangat beragam, ada yang bersifat elastis/ lentur, ada yang fleksibel, ada yang keras dan kaku, ada yang lembut lunak, ada yang getas keras namun mudah patah, ada yang transparan, ada yang buram. Ada yang tahan temperature tinggi ada yang mudah meleleh dan lain lain.
Disamping zat additive dan filler yang ditambahkan pada pembuatan plastik, struktur polimer dapat menjelaskan beragam sifat karakter plastik tersebut.

PVC Foam Board untuk Vertikal Garden


Vertical Garden Patrick Blanc
PVC Foam board khususnya dengan ketebalan 10 mm, adalah material plastik yang ideal untuk aplikasi aplikasi building baik untuk interior, maupun eksterior. Pemanfaatan PVC Foam board 10 mm salah satunya adalah sebagai komponen material konstruksi pembuatan taman vertical/ vertical garden yang telah lama diperkenalkan oleh Patrick Blanc, seorang landskaper asal Perancis. Sesuai dengan namanya vertical garden adalah taman yang ditanam secara vertical untuk menyiasati keterbatasan lahan, disamping itu mengurangi dampak polusi udara perkotaan, memperbaiki suplai udara bersih/ oksigen, menurunkan suhu gedung dan memperbaiki  kualitas lingkungan dengan kesan sejuk, indah dan nyaman. 

Plastics Thermoforming Properties


Thermoplastik Forming
Semua thermoplastik akan melalui dua tahap yang berbeda apabila kita panaskan.
Pada
tahap awal apabila plastik dipanaskan akan menjadi apa yang kita kenal sebagai kondisi 'elastis', yaitu menyerupai material kenyal, seperti karet gelang, dengan kekuatan tarik yang hanya sedikit saja memberikan perlawanan terhadap pembentukan/ forming. Temperature panas pada tahap ini adalah pada rentang suhu di atas titik glass transition temperature (di bawah suhu glass transition ini plastik masih bersifat rigid/ kaku).  

Polymer Melting Temperature

Polimer yang berbeda memiliki titik leleh (Tm : melting temperature) dan titik glass transisi temperature (Tg : glass temperature) yang berbeda. Banyak plastik yang dibentuk dengan pemanasan  sampai menjadi fleksibel /lembut/ rubbery menyerupai karet, dan kemudian dibentuk dengan cetakan, compression forming, vacuum forming, stamping, atau dengan cara lainnya. Sulit untuk melakukan hal ini secara manual, karena membutuhkan instrument yang dapat mengontrol suhu dan harus didapatkan suhu yang merata pada semua sisi bagian plastik.  

Polymer Morphology

Polymer
Polymer adalah molekul besar hydrocarbon yang memiliki berat molekul antara seribu sampai jutaan yang terbangun dari repetisi rantai carbon dengan berat molekul yang lebih rendah. ‘Poly’ berarti banyak dan ‘mer’ berarti bagian. Sebagai contoh polyethylen adalah gabungan dari banyak molekul ethylene  C
2
H
4
  atau H2C=CH2 sebagai penyusunnya. 
Proses penggabungan menjadi molekul besar (rantai panjang) ini disebut polymerisasi.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...