Metode sederhana mengidentifikasi jenis plastik

Kode Daur Ulang Komoditi Plastik
Tidak mudah mengenali berbagai jenis plastik. Biasanya kita dapat mengenali jenis plastik berdasarkan kode daur ulang yang tertera pada badan plastik itu sendiri dan umumnya adalah plastik yang digolongkan dalam plastik komoditas.  Plastik komoditas umum digunakan sebagai bahan wadah atau kemasan seperti untuk botol, tube, tempat makanan atau kosmetik. Plastik komoditas yang biasa dipakai umumnya dari jenis PP (polypropylene), PE (Polyethylene), PVC (Polivinylchloride) ataupun PS (Polystyrene).

Bagaimana halnya bila kita hanya mendapati bekas potongan plastiknya hingga kehilangan jejak kode daur ulang. Atau bagaimana bila kita mendapatkan suatu part plastik engineering dan kita tidak menemukan kode daur ulang ataupun kode tercetak lain dibadannya.

Plastik tidak dapat dikenali dari warna, jenis plastik bisa diwarnai apa saja sebab ditambahkan zat additive pewarna yang dicampurkan dalam adonan bijih plastik. Untuk mengenali plastik yang paling mudah secara fisik adalah uji berat jenis dan uji bakar. Tips dalam gambar berikut bisa dicoba, silakan klik untuk memperbesar gambar, kemudian klik kanan dan klik view image.

Metode Sederhana Identifikasi Jenis Plastik


Atau cobalah cara sederhana ini, karena sederhananya sudah tentu tidak akurat. Namun untuk mengatasi keterbatasan tidak adanya alat uji seperti di laboratorium material, ada baiknya ini menjadi pengetahuan.  Hal paling mungkin ketika anda bertanya, saat ini anda sedang bekerja dengan plastic jenis apa ?.

Scratching test (uji baret)
Plastik memiliki kekerasan permukaan tertentu (surface hardness), ada yang keras seperti ABS, PS, Acrylic, dan PVC-U, beberapa lebih lunak seperti PE dan PP.
Baretkan dengan ujung kuku pada permukaan plastic, jika terlihat teraba ada jejak baret kita dapat menduga plastic tersebut bukan plastic jenis permukaan yang keras. Jadi ada kemungkinan plastic tersebut adalah jenis PE atau PP atau mungkin PTFE (Teflon) atau jenis plastic lunak lainnya.

Sound test (uji suara)
Karena adanya perbedaan berat jenis dan kekerasan permukaan material plastic maka akan menghasilkan tone suara yang berbeda. Meskipun tentu saja hal ini perlu pengalaman dan latihan. Ambil potongan plastic dan jatuhkan dari  10 inch pada permukaan yang keras dan datar, bila telinga kita sudah peka terbiasa dan terlatih maka akan terlihat jelas beda tone suara plastic satu dengan jenis lainnya. Tidak jarang hal ini cukup membantu menggolongkan grup plastik tertentu.

Floating test (uji celup)
Semua jenis plastic memiliki berat jenis tertentu. Air yang kita ketahui memiliki berat jenis 1 gr/cm kubik, membantu kita mengidentifikasi plastic. Mudah hanya dua jenis plastic yang mengambang di air yaitu jenis PE (BJ 0,95) atau PP (BJ 0,91). Jenis plastic lainnya dipastikan tenggelam. Namun penting diingat, saat ini plastic sudah begitu termodifikasi dengan penambahan macam macam filler sehingga tentu saja hal ini cukup berpengaruh terhadap BJ. Bisa saja penambahan filler seperti glass fiber sebanyak 30%  pada PP akan menenggelamkan plastik ini (BJ : 1,14).

Burning test (test bakar)
Sejauh ini dibandingkan test yang dipaparkan di atas, uji bakar inilah yang lebih akurat dan dapat dengan mudah anda lakukan sendiri. Setiap jenis material plastic memiliki reaksi masing masing ketika dibakar. Hal penting diamati adalah perilaku plastic ketika dibakar serta baunya. Bila mungkin ambil plastic yang sudah anda ketahui identitasnya (biasanya ada stamp daur ulang plastic ataupun tanda lainnya pada part plastic), anda dapat bandingkan nanti dengan plastic yang tidak anda ketahui atau ragu akan jenisnya.
Bakar di ruang terbuka dimana udara bebas keluar, amati apakah terbakar (api tidak mati ketika sumber api dijauhkan) atau tidak terbakar (api segera mati ketika sumber api dijauhkan), amati warna dari pembakaran tersebut, amati asapnya. Setelah itu matikan sumber api, kipas asapnya dan bau-i. PE akan mengeluarkan warna biru/kuning ketika dibakar, bau seperti paraffin (lilin). PP akan mengeluarkan warna biru/kuning, dan ada lelehan/tetesan plastik, dan bau seperti diesel.
Untuk lebih lengkapnya lihat diagram pada gambar tersebut di atas.

Dengan kombinasi sederhana yang dipaparkan tadi kita seharusnya sudah dapat menentukan jenis plastic apa yang sedang kita kerjakan. Hal ini bisa jadi membantu kita bilamana ingin membeli kawat las sesuai plastic yang hendak dikerjakan.

Selamat mencoba.

Dasar dasar seleksi plastik

Membubut plastik memiliki keuntungan dibanding produksi part plastik secara moulding/mencetak, hal ini terutama untuk aplikasi/ part yang hanya membutuhkan volume produksi rendah, toleransi dimensi yang sempit (presisi) ataupun karena sulitnya konfigurasi dengan cetakan. Begitu banyak pilihan jenis plastik yang tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan pada aplikasinya. Menentukan dengan tepat untuk aplikasi tertentu menjadi satu hal yang menantang.  
Biasanya seorang insinyur akan membutuhkan setidaknya tiga properties yang sangat penting untuk fungsi komponen. Sebuah pencarian dasar akan memprioritaskan dan mencari bahan yang dapat menyediakan properties tersebut. Daftar berikut di bawah ini hanya menyajikan plastik engineering yang paling umum. Banyak plastik yang tersedia dengan berbagai modifikasi untuk meningkatkan karakteristik tertentu. Sebagai misal, modifikasi dengan bahan pengisi seperti serat gelas (glass fiber), akan meningkatkan kekuatan tarik meskipun akan mengurangi kemudahan sifat permesinan. Bahan pengisi molibdenum bisulfida akan meningkatkan lama pakai (ketahanan aus) namun disisi lain akan mengurangi stabilitas dimensi.

Plastik yang memiliki sifat dapat jernih/ transparan : 

Karakter plastik ini jernih/ tembus pandang, namun setelah dimesining menjadi buram. Polishing diperlukan untuk mengembalikan sifat  transparansi ini. Metode Polishing bisa dengan mesin polish, buffing, ataupun dengan api gas/ flame burner. Pilihan plastik transparan ini antara lain : Acrylic (paling jernih/ transparan dan kilap), Polycarbonate , Clear PVC, Polisulfon , Ultem ®

Properties kekuatan : 
Kekuatan tarik (tensile strength) dan kompresi (compression strength) adalah nilai-nilai yang penting untuk aplikasi struktural.
Pilihan pilihan terbaik : Ultem ®, PEEK, Nylon (Polyamide), Polyacetal (POM)
Pilihan
buruk : Teflon ® , UHMW , LDPE , HDPE , Polypropylene

Ketahanan terhadap suhu tinggi : 
Perlu dipertimbangkan continue service temperature dan juga defleksi panas pada kondisi diberi beban.

Pilihan baik : PEEK , Ultem ® , Torlon ® , PPS, PTFE (Teflon)
Pilihan
buruk : Acrylic , UHMW , ABS , PVC

Limiting PV :
Sebuah kombinasi dari tekanan (Pressure) dan kecepatan (Velocity) yang menentukan apakah material plastik tersebut memiliki kemampuan termal dan struktural yang cukup untuk menahan beban aplikasi dan tahan aus melawan kecepatan rotasi seperti pada applikasi pada bearing.
Pilihan
baik : PEEK, Nylatron ® , Polyacetal (POM), Torlon ®
Pilihan
buruk : UHMW, PET, Nylon.

Stabilitas Dimensi :
Secara umum properties material plastik tidak memiliki stabilitas struktural sebaik logam . Hal ini terutama disebabkan oleh kecenderungan material plastik untuk menyerap air/ uap air dan koefisien ekspansi termal yang tinggi. Bahan yang stabil memiliki daya serap air yang rendah disertai koefisien thermal expansi yang juga rendah
Pilihan
baik : Ultem ® , PEEK, PPS , PET.
Pilihan
buruk : Nylon , UHMW , HDPE , LDPE.

Ketahanan Kimia :
Ketahanan kimia dari material plastik sangat bervariasi. Beberapa menunjukkan resistensi yang hampir menyeluruh terhadap bahan kimia sementara yang lain menunjukkan sangat sensitif. Yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan panduan referensi untuk interaksi kimia terhadap plastik tertentu.
Pilihan
baik : Teflon ® , ECTFE, PVDF, PEEK, PP, PVC, PE
Pilihan
buruk : Acrylic , ABS , Noryl ® , Polisulfon, Polycarbonate

Resistensi ketangguhan terhadap Impact :
Pengukuran kemampuan plastik untuk menahan goncangan tiba-tiba atau pukulan. Jangan rancu dengan ketahanan terhadap stress steady state (kelelahan/ fatigue). Polycarbonate dapat mentolerir impact yang besar tetapi tidak akibat dari pembebanan yang terus-menerus.
Pilihan baik : Nylon , Polycarbonate , UHMW , PEEK
Pilihan
buruk : PET , Acrylic , Polisulfon

Faktor biaya :
Plastik dengan kinerja bagus pada temperature tinggi jauh lebih mahal .
Pilihan Murah :
POM, Polypropylene, HDPE, PVC
Pilihan Mahal :
PEEK , PEI, PPS , Radel ®

Biokompatibilitas :
adalah kesesuaian untuk digunakan dalam aplikasi perangkat medis.
Pilihan baik : PEEK , UHMW , PP, PE.
    
Sterilisasi uap/ steam :
Sama seperti autoklaf , suatu proses dimana uap digunakan untuk mensterilkan plastik untuk penggunaan perangkat medis.
Pilihan
baik : Radel ® , Ultem ® , PEEK , Teflon ®, PVDF

Ketahanan terhadap UV :
Ketahanan terhadap UV biasanya untuk penggunaan di luar ruangan. Plastik tanpa ketahanan melawan radiasi UV akan menua dan bersifat getas. Ada yang secara natural memang tahan terhadap UV, namun secara umum plastik tidak tahan. Penambahan carbon black akan memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap UV.
Pilihan baik : PVDF, Teflon, PEEK, Polycarbonate (UV  grade non FDA).
Pilihan
buruk : Polycarbonate ( FDA ), Nylon, POM, PVC, PP.

Pentingnya pemilihan material plastik

Semifinished Engineering Plastics

Pemilihan material plastik untuk aplikasi tertentu bisa sulit hal ini terutama untuk applikasi bidang engineering. Langkah pertama mungkin mudah ; beberapa jenis plastik dapat langsung kita hapus dari kriteria terpilih. Misal pada langkah pertama dengan persyaratan yang paling mudah seperti suhu atau beban. Tapi langkah terakhir seringkali membutuhkan saran  ahli .



IMPRABOARD Corrugated Plastics Sheet

IMPRABOARD
Polypropylene corrugated  sheet atau di Indonesia dikenal dengan nama dagang impraboard adalah plastic lembaran yang terlihat berupa dua lapis mendatar permukaan atas dan bawah dengan tulangan lurus, sering kita menamainya twinwall plastic. Sebenarnya ada tiga penamaan/ (generic name) untuk struktur seperti itu : corrugated plastics board, fluted plastic board atau twinwall plastic board.

PVC FOAM BOARD LOW COST KOMATEX



PVC FOAM BOARD
PVC FOAM BOARD
CHEAPER advertising material
FASTER and easy workmanship
HIGH IMPACT impression




Perekat Acrylic

Lem Acrylic Solvent

Perekat akrilik adalah bahan pengikat yang terbuat dari polimerisasi asam akrilik. Variasi komposisi kimia menghasilkan jenis perekat akrilik untuk tujuan yang berbeda. Variasi komposisi kimia tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan karakteristik kinerja geser , kupas , dan tackting. Perbedaan lainnya termasuk, suhu, viskositas/ kekentalan formula , pengaturan waktu curing ( matang dan merekat sempurna) diperlukan untuk mendekati keinginan applikator.
Perekat akrilik dijual dalam bentuk cair, pasta , dan emulsi. Sifat kimia dapat dirancang untuk instalasi permanen/ struktural atau untuk dimungkinkan instalasi yang tidak permanen dengan cara mengaplikasikan suatu bahan untuk memecahkan ikatan kimia tersebut .
Desain kimia perekat akrilik ditujukan untuk mendapatkan keseimbangan antara kohesi internal atau geser , serta tacky. Kekuatan kupas/ peel atau ikatan adhesi adalah ukuran dari ikatan antara perekat dan bahan itu mengikat . Adhesi biasanya meningkat selama jangka waktu tertentu setelah aplikasi sementara (curing) perekat. Tacky adalah kecepatan perekat segera merekatkan ke bahan lain .

Lem SUPER GLUE ACRYLIC adalah lem solvent/ lem pelarut berkarakter sangat cair, bening, dengan kecepatan tacky/ menggabungkan dua acrylic dengan singkat, setelah curing ( dalam hitungan menit) merekat sangat sempurna dan kuat. Variasi komposisi bahan kimia yang sempurna menjadikan SUPER GLUE ACRYLIC mampu meminimalisir kabut putih yang terkadang timbul akibat kondisi iklim di Indonesia yang memiliki tingkat kelembaban tinggi.




Proses pengeleman dua lembar akrilik bersama-sama, sebenarnya  lebih tepat bila disebut las dengan pelarut (solvent welding). Hal ini karena akrilik tidak bisa direkatkan dengan cara yang sama seperti bahan lainnya. Kebanyakan bahan direkatkan dengan menggunakan perekat (adhesives).  Tetapi acrylic direkatkan dengan bahan kimia atau campuran bahan kimia (lebih dari satu) yang dapat melarutkannya (solvent).  Dengan solvent yang sesuai  lembaran akrilik dapat melunak (softening) sehingga reformasi dua lembar menjadi satu bagian. Pengelasan dengan solvent” akan menciptakan ikatan yang sangat kuat dan aman karena lembaran akrilik bukan direkatkan, tetapi dilas bersama-sama sebagai gantinya (kedua permukaan lembar acrylic akan melarut bersama dan membentuk satu ikatan baru, ketika bahan pelarut menguap). Namun, proses ini hanya dapat berhasil sempurna dengan lembaran yang pas satu dengan lainnya  dan memiliki tepi permukaan yang halus di kedua sisi yang hendak di joint. Hal ini karena pelarut acrylic bersifat sangat cair (viskositas sangat rendah dan cepat menguap). Untuk mendapatkan permukaan acrylic rata halus dapat dilakukan pengamplasan sebelumnya.
Untuk merekatkan dua potong akrilik bersama-sama, anda harus merapatkan sisi joint kedua lembar akrilik secara tegak lurus 90 deg, dengan bantuan klem, atau meminta asisten menahan lembar acrylic bersama-sama sehingga pas satu dengan lainnya. Gunakan botol aplikasi dengan jarum diujungnya, atau dapat juga dengan bantuan kuas kecil.  Solvent akan mulai bergerak masuk secara kapiler dan segera melunakkan/melarutkan akrilik kemudian membentuk ikatan yang kuat dengan segera seketika sampai solvent menguap dengan sempurna. Berhati-hatilah untuk tidak menumpahkan atau memercikan pelarut pada permukaan acrylic, karena hal ini akan merusak lembaran akrilik. Jika anda dengan tidak sengaja menumpahkan pelarut, jangan menyeka itu. Biarkan menguap dengan sendirinya sampai mengering, setelah kering betul dapat dipoles dengan rubbing compound, saya merekomendasikan rubbing compound larut air seperti ini :

Sansai Kako Osaka Japan Rubbing Compound
Berikut illustrasi gambar sumber wikihow :

Sekali lagi penting diperhatikan permukaan yang hendak di joint harus rata, bila kurang  rata dapat diamplas halus grit 500, biasanya pemotongan dengan menggunakan mata gergaji akan menghasilkan permukaan yang kurang rata, untuk itu perlu diamplas lagi. Permukaan potongan akan lebih sempurna rata bila kita menggunakan alat potong pisau cutter khusus acrylic. Lem acrylic sangat cair dan mudah sekali menguap sehingga tidak memungkinkan menutup permukaan yang kurang rata. Potongan juga harus flat siku, dan perhatikan dalam mengamplas jangan justeru sampai membuat tepi acrylic menjadi concave (cembung), sebab bidang tempel menjadi sangat sempit.

Setelah diamplas, lap dengan kain untuk menghilangkan debu acrylic yang menempel, kain dapat dibasahi dengan alkohol untuk menghilangkan kelembaban uap air dari lingkungan sekitar sekaligus pretreatment sebelum pengeleman.

 Dempetkan tepi acrylic yang hendak dijoint setegak lurus mungkin, gunakan alat bantu bila perlu.

Yang terbaik adalah dengan menggunakan botol applikator yang memiliki jarum pada ujungnya, bila sulit mendapatkan botol jarum aplikator ini, anda dapat menggunakan jarum suntik yang dapat dibeli di toko alat kesehatan, namun sayangnya penggunaan jarum suntik ini tidak bertahan lama, karena karet (warna hitam) pada jarum suntik tidak tahan terhadap lem ini sehingga akan melunak/ leleh. Bila hal ini terjadi anda masih dapat memanfaatkan jarumnya saja dan dapat memindahkannya pada wadah plastik lain yang memiliki ujung yang berbentuk kerucut (misal wadah plastik bekas lem epotec/ atau disebut orang lem korea).


Bila jarum suntik tidak didapatkan juga anda dapat menggunakan kuas kecil, lem acrylic yang begitu cair akan mengalir secara kapiler mengisi celah antara kedua tepi yang dijoint. Perhatikan pengeleman dengan daya rekat dan hasil terbaik akan didapatkan bila cairan lem mengisi bidang join secara penuh, atau dengan kata lain tidak ada buble udara yang terjebak. Bila masih ada buble udara yang terjebak, anda dapat menambahkan lagi cairan lem superglue acrylic sehingga cairan lem yang ditambahkan dapat mendorong dan mengisi celah udara yang terjebak, lakukan sebelum lem mengering.


Pegang beberapa saat +/- 1 menit, dan lepaskan bila lem sudah menguap sempurna.

Terkadang kita masih mendapatkan hasil pengeleman yang kurang memuaskan karena adanya buble yang terjebak pada daerah joining seperti foto berikut ini :

Untuk acrylic tebal seperti foto tersebut buble udara yang terjebak memang agak sulit dihindari, kemungkinan sebabnya kita tidak dapat menjamin daerah joining acrylic benar benar rata (dalam ukuran mikron) sekalipun telah diamplas halus. Untuk itu dapat dicoba dengan metode memasukkan pin jarum pada dua tepi acrylic yang hendak dijoint.


 
Pin jarum dapat diangkat beberapa detik sebelum lem menguap sempurna (lem masih basah), berat acrylic akan menekan dan mengeluarkan buble yang terjebak.

sumber foto thread forum : http://www.reefcentral.com/forums/ad forum

Selamat bekerja.

Lem Superglue Acrylic tersedia dalam kemasan botol kaca 250 ml.
kirim keseluruh wilayah Indonesia : Sumatra, Jawa, Bali
Note :
Karena berupa cairan untuk antar pulau lem superglue acrylic ini hanya bisa dikirim via jalur darat,

Hubungi :
Langgeng Laksana
c/p : Hudi Leksono WA 087785386071

Langgeng Laksana plastics and tools menggunakan lem acrylic superglue ini untuk menyelesaikan pekerjaan pekerjaan acrylic custome terlebih lagi acrylic yang dipergunakan untuk menahan beban berat dan mengharuskan terbebas dari kebocoran ataupun rembes sekalipun seperti aquarium dengan daya tampung volume air yang besar.

Horizontal acrylic aquarium dia 40 cm panjang 100 cm
hexagonal acrylic aquarium lebar 40 cm tinggi 80 cm

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...