Cara Sterilisasi Tabung Akrilik Untuk Persiapan Pada Penggunaan Reaktor Bioproses

    Beberapa kustomer yang memesan bioreaktor dengan material tabung akrilik menanyakan bagaimana cara sterilisasi tabung akrilik yang aman, terutama jika digunakan dalam bioproses sehingga tidak merusak akrilik. Sterilisasi adalah kegiatan pembersihan atau pemusnahan organisme atau biota yang tidak dikehendaki dari suatu kegiatan budidaya.

Custom Tabung Akrilik

Berikut adalah beberapa metode sterilisasi yang aman untuk tabung akrilik:

1. Sterilisasi dengan Alkohol Isopropil (70%)

Menggunakan isopropil alkohol dengan konsentrasi 70% adalah cara yang efektif untuk membunuh bakteri dan jamur tanpa merusak akrilik. Anda bisa menyemprotkan atau mengusap permukaan tabung dengan alkohol isopropil, lalu biarkan menguap di udara. Hindari alkohol dengan konsentrasi lebih tinggi karena dapat menyebabkan retakan atau kerusakan pada permukaan akrilik dalam jangka panjang.

2. Sterilisasi dengan Sinar UV

Sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet (UV) adalah cara yang sangat aman untuk akrilik karena tidak melibatkan bahan kimia atau panas yang berlebihan. Lampu UV dapat menghancurkan bakteri, virus, dan jamur dengan merusak DNA mereka. Pastikan paparan sinar UV merata dan sesuai durasi yang direkomendasikan untuk efisiensi yang maksimal.

3. Penggunaan Hidrogen Peroksida (3%)

Hidrogen peroksida dengan konsentrasi 3% bisa digunakan untuk sterilisasi. Semprotkan larutan ini ke dalam tabung dan biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas dengan air steril. Pastikan hidrogen peroksida tidak terlalu lama bersentuhan dengan permukaan akrilik untuk menghindari potensi kerusakan.

4. Penggunaan Etilen Oksida (ETO)

Sterilisasi menggunakan etilen oksida adalah metode yang aman untuk plastik seperti akrilik. Ini sering digunakan dalam industri medis untuk mensterilkan alat-alat sensitif yang tidak tahan panas. Proses ini memerlukan peralatan khusus dan dilakukan di fasilitas yang aman, karena ETO adalah gas yang beracun jika tidak ditangani dengan benar.

5. Sterilisasi dengan Autoklaf (TIDAK Disarankan)

Autoklaf yang menggunakan uap panas bertekanan sangat umum untuk sterilisasi alat medis berbahan logam atau kaca. Namun, metode ini tidak disarankan untuk akrilik karena suhu tinggi dapat menyebabkan deformasi, keretakan, atau bahkan melelehkan akrilik.

6. Pembersihan dengan Larutan Hipoklorit (Pemutih)

Larutan pemutih (natrium hipoklorit) dengan konsentrasi rendah (sekitar 0,5%) bisa digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Semprotkan atau rendam tabung dalam larutan ini selama beberapa menit, lalu bilas dengan air steril. Hindari konsentrasi yang terlalu tinggi atau paparan terlalu lama karena bisa merusak akrilik.

7. Pembersihan dengan Uap Dingin atau Fogging

Metode ini menggunakan uap dingin dari larutan disinfektan seperti hidrogen peroksida yang diproses menjadi uap halus. Metode ini aman untuk akrilik karena tidak menggunakan suhu tinggi atau bahan kimia keras yang bisa merusak permukaan.

8. Pembilasan dengan Air Distilasi atau Steril

Setelah menggunakan metode sterilisasi apa pun, penting untuk membilas tabung dengan air distilasi atau air steril untuk memastikan tidak ada residu kimia yang tertinggal, yang dapat mempengaruhi bioproses atau merusak tabung dalam jangka panjang.

Hal yang Harus Dihindari:

  • Suhu Tinggi: Akrilik sensitif terhadap panas, jadi hindari sterilisasi dengan metode panas seperti autoklaf.
  • Alkohol dengan Konsentrasi Tinggi: Menggunakan alkohol lebih dari 70% bisa merusak akrilik dalam jangka panjang.
  • Bahan Kimia Abrasif: Jangan menggunakan pembersih berbasis amonia, aseton, atau bahan abrasif lainnya yang bisa membuat permukaan akrilik retak atau kusam.

Metode-metode ini bisa digunakan dengan aman untuk sterilisasi tabung akrilik tanpa mengurangi kekuatan atau kualitas materialnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...