Tabung akrilik tidak ideal untuk sterilisasi uap pada suhu tinggi, seperti 100°C atau lebih, karena akrilik memiliki batas ketahanan panas yang relatif rendah dibandingkan dengan bahan lain seperti kaca atau baja tahan karat. Berikut adalah beberapa pertimbangan terkait ketahanan akrilik terhadap sterilisasi uap pada suhu tinggi:
1. Sifat Termal Akrilik
- Suhu
Transisi Gelas (Tg): Suhu transisi gelas akrilik adalah sekitar 105°C,
yang berarti bahwa pada suhu mendekati atau melebihi ini, akrilik mulai
melunak, mengalami deformasi, dan kehilangan kekuatannya.
- Pemuaian
Termal: Pada suhu mendekati 100°C, akrilik akan mengalami ekspansi
termal, yang bisa menyebabkan retak atau deformasi jika proses pemanasan
atau pendinginannya tidak dilakukan dengan sangat hati-hati.
2. Ketahanan Terhadap Sterilisasi Uap
- Sterilisasi
Uap pada 100°C: Akrilik dapat terpengaruh oleh uap panas pada suhu
100°C. Meski mungkin bisa bertahan untuk jangka waktu singkat, jika
terlalu lama terkena suhu tersebut, risiko deformasi, retak, atau
kerusakan struktural akan meningkat.
- Sterilisasi
Uap pada Tekanan Tinggi (Autoclave): Pada suhu yang lebih tinggi,
seperti yang digunakan dalam autoclave (121°C atau lebih tinggi), akrilik
akan melewati titik transisi gelasnya dan kemungkinan besar akan rusak
atau berubah bentuk secara signifikan.
3. Alternatif Sterilisasi untuk Akrilik
Untuk menjaga integritas tabung akrilik, metode sterilisasi
alternatif dapat dipertimbangkan:
- Sterilisasi
Kimia: Menggunakan bahan kimia seperti etanol 70%, hidrogen peroksida,
atau larutan desinfektan khusus yang aman untuk akrilik.
- Sterilisasi
Sinar UV: Sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mensterilkan
permukaan akrilik, terutama dalam aplikasi sterilitas rendah atau
non-kritis.
- Sterilisasi
Gas: Gas seperti etilen oksida atau ozon dapat digunakan untuk
mensterilkan material tanpa merusak struktur akrilik.
4. Penggunaan Akrilik dalam Bioproses
Jika sterilisasi uap sangat diperlukan dalam aplikasi
bioproses yang Anda lakukan, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk
mengganti tabung akrilik dengan bahan lain yang tahan suhu tinggi, seperti kaca
borosilikat atau stainless steel, yang tahan terhadap suhu dan
tekanan yang lebih ekstrem selama proses sterilisasi uap.
Secara keseluruhan, akrilik tidak cocok untuk
sterilisasi uap pada suhu 100°C atau lebih tinggi, terutama jika harus
digunakan dalam autoclave. Jika sterilisasi kimia atau metode suhu rendah dapat
diterapkan, tabung akrilik masih dapat digunakan tanpa risiko deformasi atau
kerusakan.