Polyetheretherketone PEEK adalah engineering thermoplastik yang memiliki performa kinerja dan daya tahan paling tinggi dibanding dengan jenis plastik lainnya, oleh karena itu harganya untuk
saat ini terbilang sangat mahal. PEEK memiliki daya tahan dan kekuatan mekanikal
yang sangat baik melawan suhu tinggi (continuous temperature sampai 250 ᵒC).
Saat ini PEEK adalah material engineering thermoplastic yang memiliki
nilai kekuatan terhadap rasio
berat tertinggi dibanding jenis plastik apapun.
Nylon (Polyamide PA)
Nylon (Polyamide PA 6) |
Dalam banyak applikasi nylon dan
acetal terpilih dari material plastik lainnya karena keuntungan dari
karakteristiknya. Nylon terpilih karena presisi (dalam kondisi kering), rigid
dan umur pakai yang lama (durability). Acetal dipakai karena alasan lubricity
(bersifat melumasi), tahan aus, dan fatigue resistance.
Ketidaktepatan teknik mesining dapat
menimbulkan internal stress yang mengakibatkan terjadinya warping dan
ketidakstabilan dimensi. Harus dipahami plastik adalah thermal konduktor yang buruk.
Friksi dan tekanan selama proses cutting dapat mendorong tingginya suhu
permukaan mata pisau.
Mesining Plastik Optimalisasi Cutting Tools
Pencapaian produktifitas menjadi penting, karena menentukan
profit yang bisa dicapai. Tetapi untuk mendapatkan produktifitas optimal, dua
hal penting mesti dilakukan. Pertama proses harus berlangsung dengan cepat dan
efisien. Kedua hasil outputnya acceptable (dapat diterima). Untuk mendapatkan
kualitas hasil produksi yang bisa diterima, beberapa faktor harus diperhatikan
yaitu tipe plastik yang akan di cutting, peralatan cutting (tools) dan desain, ketahanan
aus peralatan, dan juga fixturing dan colleting.
Cutting
tool material
Ada empat grup tool material yang dipertimbangkan untuk
analisis : high speed steel (HSS), carbide, ceramic dan diamond.
High-speed steel (HSS) berbiaya rendah namun demikian
memberikan produktifitas tool material cukup baik, termasuk untuk jenis rigid
plastik maupun fleksibel plastik. Biasanya umur pakai HSS tool tidak selama
carbide tool terutama pemotongan plastik rigid. Meskipun demikian penggunaan
material HSS lebih disukai jika ada tingkat kesulitan pada pemasangan fixture
dan lingkungan operasi yang berat. Yang penting dicatat bahwa HSS tidak perform
pada material fiber reinforced.
Carbide, dilain pihak bersifat lebih padat dan keras sebagai
material cutting tool daripada HSS. Material tool berbahan carbide dapat
memotong hampir semua grup plastik dengan sangat efektif. Namun tentunya harga
carbide tool jauh lebih mahal dibandingkan dengan material tool tipe HSS
sekitar tiga kali lebih mahal. Komparasi penggunaan carbide atau HSS dapat
dianalisa melalui rasio price/performance.
Penggunaan diamond tooling dapat menjadi pertimbangan
bilamana masa pakai/ kecepatan aus carbide tool dirasa tidak lagi
menguntungkan.
Tool
design
Ada teori yang beranggapan bahwa jika cutting tool cukup
handal memotong steel ataupun wood composite, maka dapat dipastikan tool
tersebut dapat memotong plastik dengan baik.
Salah, kekeliruan terbesar adalah begitu banyak routers
cutting plastik material yang hanya memberikan tingkat produktifitas potensial
kurang dari 50 persen. Hal ini disebabkan masing masing kategori plastik
membutuhkan geometri tool yang berbeda untuk mendapatkan optimum performance
dan produktifitas
Plastik memiliki karakter unik karena chip yang terserpih memiliki
kemampuan untuk mengalami perlengketan (reweld) pada bidang plastik satu sama
lain. Untuk itu tool geometri harus di desain untuk dapat mengeluarkan chip
dari bidang potong mata pisau, hal ini bukan hanya untuk mengatasi masalah
perlengketan yang menyebabkan panas dan macet dan aus namun juga untuk
menghasilkan plastik part finish yang acceptable.
Multi-flute solid carbide spiral tools lebih disukai untuk
mesining fiber-reinforced materials, jika dipakai mesin CNC router. Namun jika hand
routers yang digunakan, alternative carbide-tipped tool dengan penyesuain
plastic geometri menjadi pilihan berdasarkan cost yang lebih efisien.
Tool wear
Faktor panas yang terjadi akibat
gesekan adalah musuh utama dari masa pakai tool. Mencegah tool menjadi panas
diharapkan dapat memperlama masa pakai.
Pastikan memilih tool material yang cocok dengan tipe
plastik yang akan di routing. Kedua pilihlah cutting tool dengan geometri yang
sesuai dengan tipe plastik. Penting untuk memastikan bahwa tool yang dipakai
selalu dalam kondisi tajam untuk mereduksi panas yang akan timbul. Bilamana
tool tumpul maka akan memperlambat kecepatan pemotongan dengan hasil pemotongan
yang kasar.
Prinsip penting segera keluarkan chip – karena akan
memproduksi panas. Faktor masa pakai lainnya adalah keteguhan router,
kemantapan setup dan fixturing. Material akan bergerak dan bergetar/ vibrasi
ketika dipotong, hal ini akan menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan dari
tool.
Colleting
Banyak workshop memilih tool tanpa
memperhatikan betapa pentingnya collet untuk memegang tool tersebut. Collet
sedapat mungkin diganti setiap rata rata 500 sampai 700 jam pemakaian. Sebab
lambat laun collet akan kehilangan elastisitas dan kekerasannya yang akan
menjadi penyebab hasil finish cutting yang tidak memuaskan. Bersihkan collet
dengan wire brush, sebab chip, chemical dan resin yang tidak dikeluarkan atau
dibersihkan akan menjadi deposit yang akan menyebabkan kegagalan tool.
POM Polyacetal
POM atau
PolyOxyMethylen atau Polyacetal atau Polyformaldehyde adalah material kelas
engineering. POM memiliki kombinasi koefisien gesek rendah, tingkat abrasi yang
baik dan kekerasan material yang cukup. POM sesuai kepantasan dari cost
material adalah pilihan pertama untuk
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi. POM memiliki kestabilan
dimensi yang baik pada peningkatan suhu, dan dapat diaplikasikan pada
temperature sekitar 100 degC. POM juga tahan melawan hydrolysis.
HDPE High Density Polyethylene
HDPE
(> PE 300) memiliki kekakuan dan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan polyethylene PE yang memiliki berat molekul di bawah 300.000 g/mol. HDPE
juga memiliki tensile strength dan compression strength yang jauh lebih kuat sekitar empat kalinya
dibanding LDPE.
Dilihat
dari struktur rantai polimer, densitas LDPE lebih rendah dibanding dengan HDPE
sehingga mempengaruhi properties kekuatan, hal ini juga karena LDPE memilki
lebih banyak rantai cabang yang justeru terkadang lebih panjang
dibanding rantai utamanya. Hal ini akan mencegah molekul menjadi lebih kompak dan rapat. (tambahan
keterangan : ada satu tipe lagi dari PE yang sedikit lebih tinggi properties
fisik dan mekaniknya dibanding LDPE yaitu LLDPE (Linear Low Density
Polyethylene), meskipun keduanya memiliki densitas dan berat molekul yang tidak
jauh berbeda 60.000 – 100.000 g/mol mengapa hal ini bisa terjadi ? LLDPE
memiliki rantai cabang yang lebih banyak dibanding dengan LDPE namun rantai
cabang tersebut lebih pendek. LLDPE juga lebih tahan sobek dibanding dengan
LDPE).
Kembali ke plastik HDPE. Karakter HDPE memiliki impak
strength sangat baik meski
ketangguhannya tidak se-ekstrim UHMW-PE, kemudahan dimesining dan
mempunyai karakter melumasi sendiri. Properties ini bertahan meski bekerja pada
temperature yang sangat rendah (minus 60 deg C). HDPE memiliki ketahanan stress
crack yang baik, tahan terhadap korosi (terkecuali untuk kimia asam oksidasi
kuat dengan temperature tinggi). Tahan terhadap asam, basa, degreasing agents,
dan hampir semua organic solvent, beberapa hydrocarbon hanya menyebabkan
swelling permukaan yang ringan saja pada temperature moderate. Dibanding PP
plastik HDPE memiliki impak strength yang lebih baik, tetapi kalah dalam hal
temperature kerja dan tensile strength. HDPE ringan bersifat mengapung di air,
menolak air dan kelembaban sehingga aman dari staining. HDPE dapat di joining
dengan hot gas welding, fusion dan butt welding. Dapat dan mudah di
thermoforming.
Applikasi
: pemipaan dan tanki air, tanki petroleum, food cutting board, lining/ covering
anti korosi, tanki tanki kimia, geomembrane dan lain lain.
Tips dan Teknik Mesining HDPE
HDPE black |
HDPE Natural |
Tips dan Teknik Mesining HDPE
HMW PE (High Molecular Weight Polyethylene) / PE 500
HMW PE colour Green |
HMW PE (High Molecular Weight Polyethylene)
Kita mungkin akan dibingungkan dengan plastik polyethylene, ketika user sudah memastikan bahwa part plastik yang diinginkan dari suatu applikasi adalah polyethylene. Tapi polyethylene yang mana ? dengan grade berat molekul berapa ?. Ketika user ditanyakan hal ini, yang ditanya tentu tak kalah bingung dengan yang bertanya hehe …,begitulah.
Kita mungkin akan dibingungkan dengan plastik polyethylene, ketika user sudah memastikan bahwa part plastik yang diinginkan dari suatu applikasi adalah polyethylene. Tapi polyethylene yang mana ? dengan grade berat molekul berapa ?. Ketika user ditanyakan hal ini, yang ditanya tentu tak kalah bingung dengan yang bertanya hehe …,begitulah.
Tidak heran karena Polyethylene
mempunyai banyak deskripsi properties, hal paling utama properties polyethylene
ditentukan oleh berat molekul. Apa itu berat molekul polimer/ plastik (lihat
link ini). Secara ringkas polyethylene di kelaskan dalam tiga penamaan umum ini
LDPE (PE 100), HDPE (PE 300), HMW PE (PE 500), UHMW PE (PE 1000) bahkan grade
lebih tinggi lagi berat molekulnya (PE 2000).
PLASTICS COMMUNITIES LINKS and FORUMS
Berikut links (klik pada logo) komunitas professional plastik dan pemerhati plastik, silakan bergabung dan memanfaatkan forum forum komunitas ini untuk menambah wawasan pengetahuan dan ilmu mengenai plastik.
Acrylic Tube -Tabung Acrylic – Acrylic Pipe – Pipa Acrylic
Material yang bening,
indah untuk dekoratif, dan aman untuk proses pengolahan makanan
(FDA certificate) .
stabil terhadap sinar UV ( Ultra Violet resistance).
Karakteristik utama material PMMA PolyMethylMetaAcrylate, atau lebih dikenal dengan nama acrylic, adalah warnanya yang bening transparan. Tidak hanya sekedar transparan, acrylic juga sedikit sekali menyerap sinar yang melalui material tersebut dan hampir seluruh sinar yang masuk diteruskan. Disinilah letak perbedaan optik yang utama antara kaca dan acrylic. Walaupun bening, kaca menyerap sinar yang masuk sehingga semakin tebal kaca tersebut maka semakin sedikit sinar yang dapat melaluinya, maka sifat transparannya makin berkurang. Pada acrylic, penyerapan sinar yang terjadi demikian kecil sehingga walaupun ketebalannya bertambah, sifat transparannya tidak banyak terpengaruh.
Karakteristik utama material PMMA PolyMethylMetaAcrylate, atau lebih dikenal dengan nama acrylic, adalah warnanya yang bening transparan. Tidak hanya sekedar transparan, acrylic juga sedikit sekali menyerap sinar yang melalui material tersebut dan hampir seluruh sinar yang masuk diteruskan. Disinilah letak perbedaan optik yang utama antara kaca dan acrylic. Walaupun bening, kaca menyerap sinar yang masuk sehingga semakin tebal kaca tersebut maka semakin sedikit sinar yang dapat melaluinya, maka sifat transparannya makin berkurang. Pada acrylic, penyerapan sinar yang terjadi demikian kecil sehingga walaupun ketebalannya bertambah, sifat transparannya tidak banyak terpengaruh.
Langganan:
Postingan (Atom)