Membran Biofilm Reactor MBfR

Membrane Biofilm Reactor (MBfR), atau Reaktor Biofilm Membran, adalah jenis reaktor biologi yang menggabungkan prinsip biofilm dan pemisahan membran dalam pengolahan air limbah atau pemurnian air. Reaktor ini menggunakan kombinasi biofilm yang tumbuh pada permukaan membran untuk mempercepat degradasi bahan organik dan memisahkan partikel terlarut dari air limbah.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan prinsip kerja utama dari Membrane Biofilm Reactor (MBfR):

  1. Biofilm: Reaktor ini memanfaatkan biofilm yang tumbuh pada permukaan membran sebagai media aktif untuk pengolahan air limbah. Biofilm terdiri dari lapisan mikroorganisme seperti bakteri, fungi, atau protozoa yang melekat pada permukaan membran. Mikroorganisme dalam biofilm melakukan degradasi bahan organik dalam air limbah secara efisien.
  2. Membran: Membran digunakan dalam MBfR untuk memisahkan partikel padat, mikroorganisme, dan zat terlarut dari air limbah yang diolah. Membran ini memungkinkan air bersih yang telah melalui proses biofilm untuk dipisahkan dari biofilm dan partikel terlarut, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan jernih.
  3. Aliran Air Limbah: Air limbah dialirkan melalui reaktor dan mengalir sepanjang permukaan membran yang tertutup oleh biofilm. Selama perjalanan melalui reaktor, biofilm menguraikan bahan organik dalam air limbah, sementara membran berfungsi sebagai filter untuk memisahkan partikel padat dan mikroorganisme dari air.
  4. Pembersihan Membran: Karena biofilm terus tumbuh dan terakumulasi pada permukaan membran, pembersihan membran secara berkala diperlukan untuk menjaga kinerja yang optimal. Prosedur pembersihan seperti backwashing, aerasi, atau penggunaan bahan kimia dapat digunakan untuk menghilangkan biofilm yang terbentuk dan memperbarui permukaan membran.
  5. Keuntungan: MBfR menawarkan beberapa keuntungan, termasuk efisiensi tinggi dalam pengolahan air limbah dengan penghilangan bahan organik yang baik, kemampuan untuk mengatasi variasi beban limbah, dan kualitas air yang dihasilkan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem biofilm konvensional. Reaktor ini juga memiliki kemampuan untuk memperpanjang umur membran dengan mengurangi kerak atau tumpukan partikel yang menumpuk pada permukaan membran.


membran biofilm reactor MBfR prototype desain

Ukuran pori dalam membran biofilm reaktor dapat bervariasi tergantung pada jenis membran yang digunakan dan persyaratan aplikasi spesifik. Ukuran pori dalam membran MBR biasanya berkisar antara beberapa nanometer hingga beberapa mikrometer. Membran mikrofiltrasi (MF) umumnya memiliki ukuran pori yang lebih besar, berkisar antara 0,1 hingga 10 mikrometer, sedangkan membran ultrafiltrasi (UF) memiliki ukuran pori yang lebih kecil, berkisar antara 0,001 hingga 0,1 mikrometer. Membran nanofiltrasi (NF) dan osmosis terbalik (RO) memiliki ukuran pori yang sangat kecil, kurang dari 0,001 mikrometer.

Ukuran pori yang lebih besar pada membran MF memungkinkan partikel-partikel yang lebih besar seperti biomassa dan bakteri untuk tetap dalam reaktor, sementara memungkinkan air dan molekul-molekul kecil untuk melewati. Membran UF dapat memisahkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan partikel organik kecil. Membran NF dan RO, yang memiliki ukuran pori yang sangat kecil, dapat memisahkan senyawa terlarut dan zat terlarut dalam air.

Pemilihan ukuran pori membran dalam membran biofilm reaktor sangat penting untuk menjaga efisiensi proses pemisahan dan menjaga kualitas air yang dihasilkan. Pemilihan ukuran pori yang tepat akan memungkinkan pemisahan yang efisien sambil mempertahankan biomassa dan mikroorganisme yang diinginkan dalam reaktor.

Membrane Biofilm Reactor digunakan dalam berbagai aplikasi pengolahan air limbah dan pemurnian air, termasuk di industri, komunal, dan pemurnian air bersih. Reaktor ini merupakan solusi yang inovatif untuk memadukan keuntungan biofilm dan pemisahan membran dalam proses pengolahan air yang efisien dan efektif.

Material apa yang biasanya digunakan untuk membuat membran biofilm :

Ada beberapa jenis material yang umumnya digunakan untuk membuat membran biofilm dalam reaktor, tergantung pada aplikasi dan persyaratan spesifik. Beberapa material yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Polimer sintetis: Polimer sintetis seperti polietilena, polipropilena, poliuretana, poliviniliden fluorida (PVDF), polisulfon, poliamida, dan polietersulfon sering digunakan untuk membuat membran biofilm. Mereka memiliki sifat fisik dan kimia yang baik untuk pemisahan dan pertumbuhan biofilm.

  2. Polimer alami: Polimer alami seperti selulosa, kitosan, alginat, dan gelatin juga digunakan dalam pembuatan membran biofilm. Mereka sering digunakan karena biodegradabilitasnya yang baik dan kemampuan untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme.

  3. Keramik: Material keramik seperti oksida aluminium (alumina), oksida silikon (silica), dan zeolit juga dapat digunakan sebagai bahan dasar membran biofilm. Membran keramik sering memiliki struktur pori yang lebih kecil dan dapat digunakan untuk pemisahan yang lebih selektif.

  4. Logam: Beberapa logam seperti stainless steel dan nikel dapat digunakan untuk membuat membran biofilm, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan ketahanan mekanis dan kemampuan tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras.

  5. Material lainnya: Selain polimer, keramik, dan logam, terdapat juga material lain yang dapat digunakan dalam pembuatan membran biofilm, seperti karbon, grafen, dan komposit polimer-karbon.

Pemilihan material untuk membran biofilm tergantung pada faktor-faktor seperti kebutuhan pemisahan, kekuatan mekanis, biokompatibilitas, stabilitas kimia, biodegradabilitas, dan biaya produksi. Penting untuk memilih material yang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan dan memiliki sifat yang mendukung pertumbuhan dan fungsi biofilm.

Fixed Bed Biofilm Reactor

Fixed bed biofilm reactor (FBBR), atau reaktor biofilm tempat tidur tetap, adalah jenis reaktor biologi yang digunakan untuk pengolahan air limbah atau pemurnian air dengan menggunakan biofilm yang tumbuh pada media tetap di dalam reaktor. Reaktor ini memanfaatkan biofilm, yaitu lapisan mikroorganisme yang melekat pada permukaan media, untuk melakukan proses degradasi dan pengolahan bahan organik dalam air limbah.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan prinsip kerja umum dari fixed bed biofilm reactor (FBBR):

  1. Media Tetap: FBBR menggunakan media tetap, seperti batu, kerikil, serat, atau bahan sintetis dengan permukaan yang luas. Pada FBBR, media padat ditempatkan secara teratur atau terstruktur dalam tempat tidur tetap di dalam reaktor. Media padat ini biasanya tersusun dalam bentuk batang berlubang, kartrid, atau struktur berpori. Media ini memberikan tempat tumbuh bagi biofilm mikroorganisme dan memungkinkan kolonisasi mikroorganisme secara efisien.

  2. Biofilm: Biofilm adalah lapisan tumbuh mikroorganisme yang melekat pada permukaan media tetap. Mikroorganisme seperti bakteri dan fungi membentuk biofilm yang aktif dalam proses degradasi bahan organik. Biofilm memberikan permukaan yang lebih besar untuk kolonisasi mikroorganisme dan mempercepat proses biodegradasi.

  3. Aliran Air Limbah: Air limbah dialirkan melalui media tetap yang terdapat dalam reaktor. Mikroorganisme yang ada dalam biofilm melakukan degradasi bahan organik dalam air limbah menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida, air, dan senyawa anorganik lainnya.

  4. Aerasi: FBBR biasanya dilengkapi dengan sistem aerasi untuk memasok oksigen ke dalam reaktor. Oksigen penting untuk memelihara kehidupan mikroorganisme aerobik yang membentuk biofilm. Aerasi juga membantu memastikan kondisi lingkungan yang optimal bagi mikroorganisme.

  5. Proses Pengolahan: FBBR dapat digunakan untuk berbagai proses pengolahan air limbah, seperti penghilangan bahan organik, nitrat, fosfat, dan zat-zat terlarut lainnya. Reaktor ini mampu menghasilkan hasil yang baik dalam pengolahan air limbah dengan efisiensi tinggi.

  6. Perawatan dan Pemeliharaan: FBBR memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang cermat untuk memastikan keberhasilan operasional. Ini termasuk pembersihan media, pengendalian kondisi operasional (seperti suhu, pH, dan oksigen), dan pengawasan terhadap pertumbuhan biofilm yang optimal.

model reactor acrylic untuk aqua bio box sebagai fixed bed media

Fixed bed biofilm reactor digunakan secara luas dalam pengolahan air limbah komunal, industri, dan pengolahan air bersih. Keuntungan dari FBBR termasuk efisiensi pengolahan yang tinggi, kebutuhan ruang yang relatif kecil, dan kemampuan untuk menangani beban limbah yang bervariasi. Reaktor ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pengolahan air yang terintegrasi dengan reaktor lainnya, seperti reaktor lumpur aktif, untuk mencapai hasil yang lebih baik.


Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB)

Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) adalah teknologi pengolahan air limbah anaerobik. UASB umumnya digunakan untuk pengolahan air limbah industri dan komunal. Reaktor UASB dirancang untuk memfasilitasi pencernaan anaerobik bahan organik dengan menciptakan aliran naik air limbah melalui lapisan lumpur granular.

upflow anaerobic sludge blanket

Berikut adalah cara kerja proses UASB:

  1. Air limbah memasuki bagian bawah reaktor UASB dan mengalir ke atas. Reaktor ini umumnya berbentuk silinder atau persegi panjang.

  2. Saat air limbah naik, ia bertemu dengan lapisan lumpur granular yang mengendap di bagian bawah reaktor. Lumpur tersebut terdiri dari campuran mikroorganisme, termasuk bakteri dan arkea mikroba, yang melakukan pencernaan anaerobik.

  3. Bahan organik dalam air limbah berfungsi sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme. Mereka menguraikan senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, terutama gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), melalui proses pencernaan anaerobik.

  4. Biogas yang dihasilkan (metana dan karbon dioksida) naik melalui lapisan lumpur dan terkumpul di bagian atas reaktor. Biogas tersebut dapat dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

  5. Air limbah yang telah diolah, yang kini memiliki kandungan organik yang lebih rendah, terus naik dan keluar dari bagian atas reaktor.

Proses UASB memiliki beberapa keunggulan, termasuk efisiensi pengolahan yang tinggi, konsumsi energi yang rendah, dan potensi untuk memulihkan biogas. Proses ini dapat efektif menghilangkan polutan organik dari air limbah, mengurangi kebutuhan oksigen biokimia (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD). Proses ini umumnya digunakan untuk pengolahan air limbah industri, seperti yang dihasilkan oleh industri makanan dan minuman, farmasi, dan kimia.

Tabung akrilik sebagai perangkat simulator pembelajaran teknik

Tabung akrilik dengan kelebihan sifat transparannya dan kemudahannya untuk dicustomizing menjadi pilihan terbaik untuk dijadikan perangkat simulator media pembelajaran. Berikut adalah contoh secara umum yang bisa dikembangkan lebih lanjut. 

  1. Simulator Aliran Fluida: Simulator ini memanfaatkan tabung akrilik untuk mengamati aliran fluida dalam berbagai skenario. Dengan mengatur aliran fluida melalui tabung akrilik dan mengamati perubahan aliran, siswa dapat mempelajari prinsip-prinsip dasar aliran fluida, hukum-hukum fluida, dan fenomena aliran yang terjadi.
  2. Simulator Pemisahan Hidrokarbon: Simulator ini menggunakan tabung akrilik untuk mengilustrasikan proses pemisahan hidrokarbon dalam industri minyak dan gas. Tabung akrilik dapat digunakan untuk mensimulasikan kolom destilasi, proses pemisahan fraksi minyak, dan pemisahan fluida dengan berbagai densitas.
  3. Simulator Reaksi Kimia: Dalam simulasi reaksi kimia, tabung akrilik dapat digunakan sebagai tempat reaksi atau ruang reaktor. Dalam tabung akrilik, siswa dapat mengamati reaksi kimia yang terjadi, perubahan warna, pembentukan produk, dan perubahan suhu atau tekanan selama reaksi berlangsung.
  4. Simulator Proses Distilasi: Tabung akrilik dapat digunakan untuk membuat simulasi proses distilasi, di mana siswa dapat mempelajari prinsip distilasi dan pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dengan memanipulasi suhu dan aliran fluida dalam tabung akrilik, siswa dapat melihat bagaimana pemisahan zat terjadi dalam kolom distilasi.
  5. Simulator Proses Pengendapan: Tabung akrilik juga dapat digunakan untuk mensimulasikan proses pengendapan partikel dalam larutan. Dengan mengatur laju aliran dan konsentrasi partikel dalam tabung akrilik, siswa dapat mempelajari prinsip pengendapan, pengaruh kecepatan aliran, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi proses pengendapan.
  6. Simulator foaming : adalah perangkat yang digunakan untuk memodelkan dan mensimulasikan proses pembentukan busa atau foam. Foam merupakan campuran dari dua fase, yaitu fase cair dan fase gas. Proses pembentukan busa melibatkan perluasan gelembung gas dalam fase cair yang menghasilkan struktur busa dengan sifat-sifat khusus. Simulator foaming memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan memahami fenomena yang terjadi dalam proses foaming, seperti pertumbuhan gelembung, koalesensi (penggabungan) gelembung, dan perpindahan massa dan panas. Dengan menggunakan simulator foaming, pengguna dapat mengendalikan variabel-variabel seperti komposisi bahan, suhu, tekanan, dan waktu untuk memprediksi perilaku busa yang terbentuk.


Foaming Simulator (Laboratorium Kimia Politeknik Negeri Bandung)

Perlu dicatat bahwa penggunaan tabung akrilik dalam simulator tersebut biasanya melibatkan pengaturan percobaan dan pengamatan visual oleh siswa. Dalam beberapa kasus, pengaturan aliran fluida atau suhu mungkin diperlukan untuk menciptakan kondisi yang sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan.

Tujuan pengunaan baffle pada reaktor

Penggunaan baffle pada reaktor memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

  1. Meningkatkan percampuran: Baffle digunakan untuk mengarahkan aliran fluida di dalam reaktor sehingga menciptakan turbulensi dan percampuran yang lebih baik. Hal ini penting dalam reaksi kimia atau proses biologis di mana perpindahan massa dan transfer panas yang efisien diperlukan. Baffle membantu mencegah terbentuknya aliran lamina dan memastikan distribusi yang merata dari bahan reaktan atau cairan dalam reaktor.

  2. Meningkatkan efisiensi transfer panas: Baffle dapat digunakan untuk memperbaiki transfer panas dalam reaktor dengan mengarahkan aliran fluida secara efektif. Dengan menciptakan turbulensi, baffle meningkatkan pertukaran panas antara fluida dan dinding reaktor, sehingga meningkatkan efisiensi pemanasan atau pendinginan dalam proses.

  3. Mencegah pembentukan aliran sirkulasi atau vortex: Baffle membantu mencegah terbentuknya aliran sirkulasi atau vortex yang dapat mengganggu percampuran dan distribusi bahan reaktan. Dengan memecah aliran fluida dan mengalirkan fluida secara teratur, baffle dapat menghambat terbentuknya aliran sirkulasi yang tidak diinginkan.

  4. Melindungi peralatan: Baffle juga berfungsi untuk melindungi peralatan di dalam reaktor, seperti agitator atau impeler, dari tekanan atau gaya yang berlebihan. Dengan mengalirkan aliran fluida melalui celah-celah baffle, tekanan hidrolik pada peralatan dapat dikurangi, sehingga memperpanjang umur pakai peralatan dan mengurangi risiko kerusakan.

  5. Mengurangi pembentukan endapan atau fouling: Baffle dapat membantu mengurangi pembentukan endapan atau fouling pada dinding reaktor dengan memecah aliran fluida dan mencegah stagnasi. Dengan mengarahkan aliran fluida secara efisien, baffle dapat mengurangi peluang terjadinya deposit atau endapan pada permukaan dalam reaktor.

baffle pada reaktor (tabung akrilik)

Penggunaan baffle dalam reaktor sangat bergantung pada karakteristik reaksi atau proses yang sedang dilakukan. Desain dan konfigurasi baffle perlu disesuaikan dengan tujuan spesifik dari reaktor dan mempertimbangkan parameter seperti kecepatan aliran, viskositas fluida, sifat bahan reaktan, dan kondisi operasional lainnya

Bubbling sparger dalam sebuah reaktor tank untuk tujuan riset

Bubbling sparger adalah suatu perangkat yang digunakan dalam reaktor atau tangki untuk memasukkan gas ke dalam cairan dengan cara menghasilkan gelembung-gelembung gas kecil. Gelembung-gelembung gas ini naik melalui cairan dan menciptakan kontak antara gas dan cairan, memungkinkan transfer massa dan reaksi kimia terjadi.

Fungsi utama bubbling sparger adalah untuk mengintroduksi gas ke dalam cairan secara terkontrol dan merata. Hal ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti proses kimia, pengolahan air, fermentasi, dan lain sebagainya. Bubbling sparger sering digunakan dalam reaktor kimia atau tangki reaktor untuk memfasilitasi reaksi kimia atau proses biologis yang memerlukan pengenalan gas ke dalam cairan.

Bubbling sparger umumnya terdiri dari saluran atau pipa yang memiliki lubang-lubang kecil di bagian bawahnya. Gas disuplai melalui pipa tersebut dan keluar melalui lubang-lubang kecil, membentuk gelembung-gelembung gas di dalam cairan. Ukuran dan jumlah lubang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan riset atau proses yang sedang dilakukan.

Keuntungan menggunakan bubbling sparger adalah adanya kontrol yang baik atas pengenalan gas ke dalam cairan dan peningkatan area permukaan kontak antara gas dan cairan. Hal ini memungkinkan efisiensi transfer massa yang lebih baik dan reaksi yang lebih cepat dalam sistem reaktor. Selain itu, bubbling sparger juga memungkinkan visualisasi dan pemantauan langsung terhadap pergerakan gelembung gas dalam cairan, memberikan informasi penting dalam analisis dan pengendalian proses.

Dalam riset dan penelitian, bubbling sparger dapat digunakan untuk mempelajari kinetika reaksi, pengaruh variabel operasional terhadap proses, pengembangan teknologi pengolahan air, dan banyak lagi.

Bubbling sparger tentu saja bisa dibuat dengan bahan akrilik yang dapat memberikan beberapa keuntungan dalam konteks riset dan pengembangan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam merancang bubbling sparger berbahan akrilik untuk tujuan riset :

acrylic ring bubbling sparger

  1. Material akrilik yang transparan memungkinkan visualisasi langsung terhadap pergerakan gelembung gas dalam cairan. Hal ini memudahkan pemantauan dan analisis proses.
  2. Akrilik memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan tahan terhadap korosi, sehingga cocok digunakan dalam lingkungan reaktor.
  3. Desain geometri : lubang-lubang pada bubbling sparger dapat mempengaruhi efisiensi transfer massa dan aliran gas dalam cairan. Perhatikan ukuran dan jumlah lubang yang optimal untuk mencapai distribusi gas yang merata dan tingkat kontak gas-cairan yang baik. Pemilihan pola lubang yang sesuai, seperti pola jajar genjang, spiral, atau lainnya, dapat meningkatkan efisiensi pengenalan gas dan distribusi aliran cairan.
  4. Faktor Operasional: Perhatikan kebutuhan gas dan cairan yang akan digunakan dalam riset atau proses yang sedang berlangsung. Pertimbangkan tekanan gas, kecepatan aliran cairan, dan faktor operasional lainnya dalam merancang bubbling sparger yang sesuai.
  5. Instalasi dan Koneksi: Pastikan bubbling sparger terpasang dengan aman pada reaktor atau tangki, dan sambungan antara pipa masukan gas dan lubang-lubang sparger terlindungi dari kebocoran. Perhatikan kebutuhan sambungan, seperti konektor akrilik yang kuat atau perangkat lain yang sesuai untuk memasang bubbling sparger dengan baik.
  6. Keselamatan: Saat merancang bubbling sparger, perhatikan aspek keselamatan, terutama dalam hal penanganan gas dan pemeliharaan perangkat. Pastikan adanya perlindungan untuk mencegah gas yang keluar dari lubang sparger mengenai operator atau lingkungan sekitar.

Dalam melakukan riset dengan bubbling sparger berbahan akrilik, penting untuk menguji dan memvalidasi desain melalui uji coba dan eksperimen.

Kelebihan tabung akrilik sebagai tanki reaktor untuk penelitian model impeler

Dalam dunia penelitian dan riset, penggunaan tabung akrilik sebagai tanki reaktor telah menjadi pilihan yang populer. Kelebihan tabung akrilik yang menonjol, terutama dalam studi tentang model impeler, adalah kemampuannya untuk memperlihatkan dengan jelas aliran fluida yang bergerak di dalamnya. Artikel ini akan menjelajahi kelebihan tabung akrilik sebagai tanki reaktor dan menggali mengapa ia menjadi pilihan utama bagi peneliti yang tertarik dalam penelitian model impeler.

  1. Model Impeler Turbin: Model impeler turbin adalah salah satu yang paling umum dan sering digunakan dalam penelitian aliran fluida. Dengan menggunakan tabung akrilik sebagai tanki reaktor, peneliti dapat mengamati dengan jelas pola aliran yang dihasilkan oleh impeler turbin dan efeknya terhadap fluida di sekitarnya. Dengan mengubah desain atau kecepatan putaran impeler, peneliti dapat mempelajari efeknya terhadap pergerakan fluida dalam tanki reaktor.

  2. Model Impeler Propeller: Model impeler propeller digunakan untuk menghasilkan aliran fluida aksial dengan kecepatan tinggi. Dalam penelitian menggunakan tabung akrilik, peneliti dapat melihat bagaimana impeler propeller mempengaruhi aliran fluida secara langsung dan mempelajari fenomena seperti turbulensi atau pola aliran yang kompleks. Kelebihan transparansi tabung akrilik memungkinkan pengamatan yang akurat dan visual dari aliran fluida yang dihasilkan oleh impeler propeller.

  3. Model Impeler Paddle: Model impeler paddle sering digunakan dalam penelitian dengan aliran fluida yang lebih kental atau viskositas yang tinggi. Dalam penelitian menggunakan tabung akrilik, peneliti dapat melihat bagaimana paddle impeler mengaduk fluida dengan efisien dan menghasilkan aliran yang teratur. Paddle impeler juga memungkinkan pengamatan terhadap aliran fluida di dekat permukaan tabung akrilik, yang dapat memiliki implikasi penting dalam penelitian yang melibatkan interaksi fluida-padat.


Kesimpulan:

Dalam penelitian model impeler, penggunaan tabung akrilik sebagai tanki reaktor menawarkan sejumlah kelebihan yang signifikan. Transparansi yang menakjubkan, ketahanan terhadap zat kimia, kemudahan penyesuaian, biaya yang terjangkau, dan daya tahan fisik yang baik menjadikan tabung akrilik sebagai pilihan unggul bagi peneliti yang ingin memvisualisasikan dengan jelas aliran fluida dalam sistem. Dengan menggunakan tabung akrilik, penelitian model impeler dapat dilakukan dengan presisi, keandalan, dan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengungkap fenomena kompleks dalam aliran fluida. Model impeler seperti turbin, propeller, dan paddle dapat diaplikasikan dalam penelitian menggunakan tabung akrilik untuk mempelajari pola aliran, turbulensi, dan interaksi fluida-padat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...