Penggunaan baffle pada reaktor memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
Meningkatkan percampuran: Baffle digunakan untuk mengarahkan aliran fluida di dalam reaktor sehingga menciptakan turbulensi dan percampuran yang lebih baik. Hal ini penting dalam reaksi kimia atau proses biologis di mana perpindahan massa dan transfer panas yang efisien diperlukan. Baffle membantu mencegah terbentuknya aliran lamina dan memastikan distribusi yang merata dari bahan reaktan atau cairan dalam reaktor.
Meningkatkan efisiensi transfer panas: Baffle dapat digunakan untuk memperbaiki transfer panas dalam reaktor dengan mengarahkan aliran fluida secara efektif. Dengan menciptakan turbulensi, baffle meningkatkan pertukaran panas antara fluida dan dinding reaktor, sehingga meningkatkan efisiensi pemanasan atau pendinginan dalam proses.
Mencegah pembentukan aliran sirkulasi atau vortex: Baffle membantu mencegah terbentuknya aliran sirkulasi atau vortex yang dapat mengganggu percampuran dan distribusi bahan reaktan. Dengan memecah aliran fluida dan mengalirkan fluida secara teratur, baffle dapat menghambat terbentuknya aliran sirkulasi yang tidak diinginkan.
Melindungi peralatan: Baffle juga berfungsi untuk melindungi peralatan di dalam reaktor, seperti agitator atau impeler, dari tekanan atau gaya yang berlebihan. Dengan mengalirkan aliran fluida melalui celah-celah baffle, tekanan hidrolik pada peralatan dapat dikurangi, sehingga memperpanjang umur pakai peralatan dan mengurangi risiko kerusakan.
Mengurangi pembentukan endapan atau fouling: Baffle dapat membantu mengurangi pembentukan endapan atau fouling pada dinding reaktor dengan memecah aliran fluida dan mencegah stagnasi. Dengan mengarahkan aliran fluida secara efisien, baffle dapat mengurangi peluang terjadinya deposit atau endapan pada permukaan dalam reaktor.
Penggunaan baffle dalam reaktor sangat bergantung pada karakteristik reaksi atau proses yang sedang dilakukan. Desain dan konfigurasi baffle perlu disesuaikan dengan tujuan spesifik dari reaktor dan mempertimbangkan parameter seperti kecepatan aliran, viskositas fluida, sifat bahan reaktan, dan kondisi operasional lainnya